Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Epidemiolog Ingatkan Bahayanya dari 11.401 WNA Masuk Indonesia

Ahli Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menanggapi masuknya puluhan ribu Warga Negara Asing (WNA) ke Republik Indonesia.

Tribunnews.com
Ilustrasi virus 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Ahli Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menanggapi masuknya puluhan ribu Warga Negara Asing (WNA) ke Republik Indonesia.

Menurut dia, tren kasus Covid-19 yang sedang turun tidak menandakan kasus di Indonesia sudah aman.Dicky menegaskan Indonesia masih rawan lonjakan terlebih 3T (testing, tracing, treatment) di negeri ini masih sangat lemah.

"Kita masih belum kuat merespons eskalasi pandeminya. Kasus Covid-19 faktanya memang menurun tapi kita belum selesai," katanya kepada Tribun Network, Rabu (6/10).

Catatan International Health Metric bahwa masyarakat Indonesia yang terinfeksi jumlahnya hampir 80 juta per September 2021.

Mereka yang terinfeksi mayoritas tidak bergejala.Sementara vaksinasi di Indonesia tergolong masih rendah di bawah 30 persen."Masyarakat kita belum terproteksi. Ini menimbulkan potensi varian baru yang mengancam ledakan kasus maupun memperburuk situasi pandemi," urai Dicky.

Ia memandang penutupan pintu masuk negara dewasa ini bukan sebuah solusi.Beberapa negara tetap membuka pintu masuk namun mereka memperkuat protokol screening."

Penutupan penerbangan bisa dilakukan dalam konteks negara kecil. Bagi Indonesia berat sekali secara ekonomi sosial dan sebagainya," tutur Dicky.

Ia menegaskan WNA yang masuk ke Indonesia wajib menunjukkan hasil PCR negatif serta menjalani vaksin lengkap.Kemudian WNA tersebut harus menjalani karantina tujuh hari di tempat tujuannya.

Jika dinyatakan positif maka mereka menjalani isolasi atau karantina selama 14 hari. "Riset di New Zealand menyebut kalau kurang dari itu (14 hari) maka 25 persen kasus akan bobol. Dalam konteks Indonesia setiap WNA sudah divaksin penuh dan negatif diperbolehkan," tukasnya.

WNA Masuk dari Bandara Soetta

Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Bandara Soekarno-Hatta Sam Fernando menuturkan sebanyak 11.401 WNA masuk ke Indonesia sejak 15 September-4 Oktober 2021.

Belasan ribu WNA itu diizinkan memasuki Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 34 Tahun 2021, yang diterapkan sejak 15 September 2021.

Permenkumham itu memberikan izin masuk kepada WNA pemegang visa atau izin tinggal yang sah dan berlaku.

"Ada sekitar 11.401 WNA yang masuk Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta selama 15 September-4 Oktober 2021," kata Sam.

Lima negara asing paling dominan masuk ke Indonesia antara lain Jepang (2.486 orang), Korea Selatan (1.320 orang), China (1.199 orang), Amerika Serikat (544 orang), dan Perancis (353 orang).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved