PON Papua 2021
Tidak Adil! Lima Atlet Bulu Tangkis Jawa Tengah Tidak Boleh Main di PON Papua
Lima atlet bulu tangkis Jawa Tengah tidak boleh main di PON Papua. Keputusan ini dinilai mencederai kontingen Jawa Tengah dalam pesta olahraga itu.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Lima atlet bulu tangkis Jawa Tengah tidak boleh main di PON Papua.
Keputusan ini dinilai mencederai kontingen Jawa Tengah dalam pesta olahraga skala nasional.
Manajer Bulu Tangkis Jawa Tengah untuk PON, Pujiasto mengatakan, Jawa Tengah menerjunkan 12 atlet bulu tangkis di PON Papua.
Lima di antaranya yang tidak boleh main, yakni Ghana Muhammad Al Ilham, Asghar Herfanda, Daniel Edgar Marvino, Mutiara Ayu Puspitasari, dan Mychelle Crhrtine Bandaso.
Baca juga: Nama Irjen Napoleon Bonaparte Mencuat Lagi, Kali Ini Terkait Ancaman Pembunuhan Tommy Sumardi
Baca juga: Kreatif, Warga Karanganyar Bikin Olahan Pizza Berbahan Singkong Jarak Towo
Baca juga: Waras, Penjual Pigura Jadi yang Kali Pertama Masuk Pasar Johar Semarang Pasca-rehabilitasi
Menurut Pujiasto, kelima atlet tersebut telah mendapat restu dari KONI Pusat untuk bertanding di PON.
Namun kenyataannya, kata dia, technical delegate PON untuk cabang olahraga bulu tangkis tidak mengindahkan keputusan KONI Pusat.
"Saya hanya bisa bilang, bahwa petugas technical delegate tidak melaksanakan perintah KONI Pusat.
Keputusan KONI Pusat membolehkan lima atlet itu main di PON," kata Pujiasto kepada Tribunjateng.com melalui sambungan telepon, Jumat (8/10/2021).
Harusnya, kata Pujiasto, apa yang menjadi keputusan KONI dijalankan.
"Technical delegate tidak melaksanakan keputusan dari KONI, malah keputusannya disampaikan voting melalui forum," tandasnya.
Terkait tidak bolehnya lima atlet bulu tangkis Jawa Tengah main di PON, lanjut dia, telah dilaporkan ke PBSI Jawa Tengah maupun KONI Jawa Tengah.
"Sudah dikomunikasikan ke PBSI Jawa Tengah.
PBSI Jawa Tengah melaporkan ketidakadilan ini ke PBSI pusat.
KONI Jawa Tengah juga sudah melaporkan ke KONI Pusat.
Jadi sama-sama bergerak," kata dia.
Ketua Pengprov PBSI Jawa Tengah, Basri Yusuf mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait masalah tersebut.
Dari informasi yang diterima, lima atlet itu tidak masuk dalam longlist daftar atlet yang bertanding.
Akan tetapi, lima atlet tersebut telah mendapat legalitas dari KONI Pusat sebagai atlet pengganti dan berhak main di PON.
Pengajuan nama lima atlet tersebut juga telah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
Kata Basri, nama-nama atlet itu pihaknya sodorkan ke KONI Jateng.
Dari situ kemudian diserahkan ke KONI Pusat, terus ke PB PON.
KONI juga menyepakati jika lima atlet tersebut berhak bertanding di Papua.
Baca juga: Capaian Nilai Ekspor Bidang Pertanian dan Kehutanan Jateng Capai Rp 50 Miliar - 120 Miliar Tiap Hari
Baca juga: Bocah Mizan Ditemukan Tidur di Sumur Setelah Warga Gelar Sholawatan, Padahal Malamnya Sumur Kosong
Baca juga: Beri Semangat Tim Persekat Tegal yang Akan Bertanding, Bupati Umi: Saya Doakan dan Kami Semua Bangga
"Tapi saat di sana, technical delegate-nya melakukan voting diserahkan kepada peserta.
Otomatis banyak yang tidak setuju.
Seharusnya berdasarkan dokumen.
Bukan berdasarkan seperti itu karena ini atlet pengganti," katanya.
Basri melanjutkan, keputusan tidak bolehnya bertanding untuk lima atlet itu dinilai mencederai Jawa Tengah.
Pasalnya, kejadian serupa juga terjadi untuk atlet bulu tangkis asal Jawa Barat.
Tapi bedanya mereka boleh bertanding.
"Alasan mereka tidak ada di long list.
Tapi pengajuan saya sudah jauh-jauh hari.
Malah surat dari Jabar itu juga tidak ada di longlist diluluskan," kata dia. (*)