Berita Jawa Tengah
Walhi Berharap Program Penanaman Mangrove Polda Jateng Berkesinambungan
Upaya Polda Jateng dalam penyelamatan pantai melalui program Mageri Segoro mendapat respons positif dari sejumlah kalangan.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Upaya Polda Jateng dalam penyelamatan pantai melalui program Mageri Segoro mendapat respons positif dari sejumlah kalangan.
Program Mageri Segoro diaplikasikan dalam wujud penanaman mangrove dilakukan 13 Polres yang ada di Jawa Tengah.
Direktur Walhi Jateng, Fahmi Bastian, mendukung program tersebut.
Baca juga: Prediksi Spanyol Vs Perancis Final UEFA Nations League, H2H, Susunan Pemain dan Live Streaming
Penenaman mangrove mempunyai manfaat luas baik untuk lingkungan maupun masyarakat.
Hutan mangrove mampu membantu menahan abrasi pantai dan menghidupkan ekosistem di sekitar pantai.
Selain itu, dapat menyerap karbon dioksida dampak transportasi dan industrialisasi di kawasan pantura.
Di sisi ekonomi, kawasan mangrove dapat dijadikan eko wisata dan wisata edukasi.
Hutan mangrove juga menjadi sasaran nelayan mencari ikan karena banyak ikan kecil yang berlindung di area mangrove untuk menghindari serangan predator.
"Ada beberapa jenis mangrove yang hasilnya dimanfaatkan untuk kepentingan komersial," ujarnya, Sabtu (9/10/2021).
Terkait krisis ekologi, Fahmi menyoroti di Jawa Tengah yaitu penurunan tanah yang terjadi Kota Semarang dan Pekalongan serta krisis mundurnya garis pantai di pesisir Demak.
"Kalau Semarang dan Pekalongan itu karena eksploitasi air tanah untuk industri maupun warga.
Sedangkan abrasi Demak diakibatkan abrasi dan modernisasi kawasan sekitar," terangnya.
Sementara itu, pakar hidrologi Universitas Diponegoro, Nelwan mengatakan tanaman mangrove terbukti efektif untuk menahan abrasi air laut.
Pihaknya mengapresiasi rencana Polda Jateng untuk menanam satu juta mangrove lewat program Mageri Segoro.
"Program bagus Polda Jateng terkait penanaman mangrove ini harus dijaga.