Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Akibat Pandemi Covid-19, Puluhan Juta Orang Alami Depresi

Pandemi virus corona ( Covid-19 ) telah menambah beban gangguan depresi dan kecemasan terhadap masyarakat di lebih dari 200 negara pada 2020.

Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona ( Covid-19 ) telah menambah beban gangguan depresi dan kecemasan terhadap masyarakat di lebih dari 200 negara pada 2020.

Hal itu terungkap dalam hasil studi baru yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada Jumat lalu.

Pandemi telah meningkatkan jumlah orang yang mengalami depresi hampir sepertiga dari total negara tersebut.

Baca juga: Seorang Anak Menteri di India Ditangkap Atas Insiden yang Tewaskan 4 Petani

Bahkan sebelum pandemi, penyebaran virus serta tindakan pembatasan yang dilakukan untuk memerangi Covid-19 telah menambah beban.

Sementara gangguan mental menjadi penyebab utama beban terkait kesehatan global.

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (10/10/2021), menurut para peneliti, ada tambahan 53,2 juta kasus gangguan depresi mayor, peningkatannya mencapai 27,6 persen.

Sedangkan 76,2 juta kasus gangguan kecemasan telah menambah jumlah orang yang menderita masalah kesehatan mental.

Untuk mengukur dampak pandemi pada area tertentu, tim peneliti pun melakukan analisis terhadap tingkat infeksi SARS-CoV-2 harian, pembatasan mobilitas manusia, dan tingkat kematian berlebih setiap harinya.

Ternyata lokasi yang paling parah terkena dampak berdasarkan dua kriteria pertama ini berkaitan dengan mereka yang memiliki lonjakan gangguan depresi dan kecemasan yang terdokumentasi.

Terkait hal ini, studi menyimpulkan bahwa peningkatan kasus infeksi dan penurunan mobilitas 'berkaitan secara signifikan' dengan memburuknya kesehatan mental.

Kendati demikian, tim ini menemukan tingkat kematian yang berlebihan tidak terkait dengan perubahan prevalensi, baik itu untuk gangguan depresi mayor maupun gangguan kecemasan.

Selain itu terdapat temuan yang menunjukkan, selama ini pandemi lebih mempengaruhi kesehatan mental perempuan dibandingkan laki-laki.

Dampak yang dirasakan orang yang berusia lebih muda pun lebih dari kelompok usia yang lebih tua.

Karena mereka mengalami kurangnya interaksi dengan teman sebaya setelah sekolah ditutup dan pembatasan sosial lainnya diberlakukan.

"Selain itu, kaum muda lebih cenderung menjadi pengangguran selama dan setelah krisis ekonomi dibandingkan orang yang lebih tua," jelas para peneliti.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved