Berita Solo
UMKM Didorong Bisa Naik Kelas, GP Ansor Jateng Data Usaha Anggota, Bikin Jejaring Pasar Se-Indonesia
Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor selenggarakan pelatihan pendampingan UMKM di Hotel Solia Yosodiupuro.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor selenggarakan pelatihan pendampingan UMKM di Hotel Solia Yosodiupuro, Kamis-Jumat (14-15/10/2021).
Sekretaris Korwil GP Ansor Jateng-DIY, Ulil Archan menyampaikan, tugas korwil adalah mengoordinasikan mulai dari tingkat cabang hingga ranting atau desa secara struktur organisasi.
Ulil menyampaikan, secara data, kader PW GP Ansor Jawa Tengah sebanyak 300 ribu kader.
"Apresiasi Bidang Ekonomi Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor dalam rangka pendampingan pelatihan UMKM. Entah individu atau lembaga punya usaha, kita memberikan media untuk mencarikan tambahan solusi," ucapnya.
Baca juga: Penerimaan PBB di Kota Semarang Tahun 2021 Anjlok, Pemkot Gandeng Kejari untuk Tagih Wajib Pajak
Baca juga: Menko Airlangga Hartarto Salurkan Bantuan BT-PKLW bagi PKL dan PW di Kota Mataram
Baca juga: Kejari Periksa Kasus Dugaan Pemotongan Dana Hibah Koni Kudus Rp 2 Juta
Dalam kegiatan, pimpinan cabang di masing-masing kota/kabupaten se Jawa Tengah membawa produk sebagai identitas masing-masing.
Yang nantinya, menurut Ulil, untuk menciptakan pasar baru, nanti bisa menjadi perilaku pasar baru melalui pertukaran produk.
"Jadinya, nanti akan muncul permintaan, ketika permintaan banyak produksinya banyak. Maka, adanya hal itu pengusaha individu maupun badan usaha butuh solusi," terangnya.
"Jadi, kami mendampingi penuh kegiatan ini. Akan ada teknis yang akan kami lakukan sebagai tindak lanjut," tambahnya.
Sementara itu, Wasekjen Bidang Ekonomi PP GP Ansor Adin Jauharudim menyampaikan, target dari kegiatan ini adalah UMKM Ansor naik kelas.
"Targetnya UMKM Ansor naik kelas dari mulai mikro ke kecil, terus ke menengah," ungkapnya.
Adanya naik kelas itu, lanjut Adin, lantaran Ansor bersentuhan langsung dengan akar rumput.
"Semuanya terkait. Bisa dikembangkan jejaring ekonomi Ansor. Ke depan terbentuk jejaring ritel Ansor se-Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga menginput data setiap provinsi.
Hal itu agar PP GP Ansor punya data valid terkait usaha yang dikembangkan kader.
"Bisa memetakan nama usaha individu maupun badan usaha. Selain itu membuat klastering usaha mulai klontongan, agribisnis, dan sebagainya," terangnya.
Baca juga: Bripka Aditya Bangunkan Rumah Warga Tanpa Tempat Tinggal: Insya Allah Bisa Pakai UangTabungan
Baca juga: Belum Sebulan, Pernikahan Siswi SMP Putri Ketua MUI Buru Selatan Dibatalkan, Ini Fakta Lengkapnya
Baca juga: Jawa Tengah Jadi Provinsi Terbaik Soal Kesetaraan Gender
Kalau sudah terkumpul, lanjut Adin, untuk mengintegrasikan sektor.
Lalu, UMKM terkoneksi dan teritntegrasi secara nasional.
"Selain kuat secara kaderasi, isu aktual keagamaan, namun GP Ansor kuat di sisi ekonomi. Sebenarnya bukan hal baru di NU, ini merupakan amanah para pendiri untuk menggerakkan nahdlatut tujjar atau kebangkitan pedagang," tandasnya. (*)