Berita Video
Video Mantan TKW Sukses Budidaya Kepiting Cangkang Lunak di Cilacap
Puluhan tahun merantau di negeri orang, Surmiati akhirnya menemukan mata pencaharian di negeri sendiri.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: abduh imanulhaq
Pertamina mencoba turun dan membatu agar kelompok masyarakat Kutawaru lebih berkembang dan mandiri.
Lasno bercerita pembudidayaan kepiting cangkang lunak tidaklah mudah.
Ia masih mengandalkan hasil tangkapan nelayan dari Kutawaru dan dari luar seperti Sidareja, Bondan, Parid, dan Tritih yang dikumpulkan di pengepul untuk mendapatkan benih-benih kepiting.
Benih-benih kepiting paling banyak didapat biasanya pada bulan April hingga Juni.
Pada masa itu masing-masing anggota biasanya dapat memperoleh 10 kilogram atau diperkirakan bisa mencapai 1.000 ekor benih.
"Kita masih mengandalkan nelayan yang biasanya dikumpulkan di pengepul.
Kalau harus pembenihan sendiri belum bisa dan susah.
Di Cilacap belum ada, dan proses pembenihan butuh air bersih dan dalam," jelasnya.
Ada 15 kelompok pembudidaya kepiting lunak di Kutawaru dan masing-masing kelompok punya tambaknya sendiri.
Rata-rata luas tambaknya sekitar 25x30 meter persegi.
Tidak hanya kepiting lunak tapi dikombinasikan pula dengan kepiting keras dan beberapa jenis ikan seperti kerapu, nila, kakap, dan bandeng.
Keuntungan budidaya kepiting lunak adalah panen yang bisa dilakukan setiap hari.
Berbeda dengan kepiting keras yang harus menunggu jeda 2 bulan baru bisa panen.
Sementara ikan paling tidak butuh waktu 9 bulan baru panen.
"Anggota biasanya panen mendapat lima kilo dan itu untuk orang sepuluh sekitar mendapat Rp 500 ribu per hari.