Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Fabel

Dongeng Gagak Sang Pembohong, Pengantar Sebelum Tidur

dongeng Gagak sang pembohong. Aku adalah burung gagak. Makananku daging bangkai hewan lain, bulu dan paruhku berwarna hitam, suaraku berkoak membuat

Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
123 RF
Dongeng Gagak Sang Pembohong, Pengantar Sebelum Tidur 

Dongeng Gagak Sang Pembohong, Pengantar Sebelum Tidur

Oleh : Marfiah Astuti

TRIBUNJATENG.COM - Berikut dongeng Gagak sang pembohong.

Aku adalah burung gagak. Makananku daging bangkai hewan lain, bulu dan paruhku berwarna hitam, suaraku berkoak membuat merinding siapapun yang mendengarnya.

Walaupun aku makan daging tapi aku juga suka menyantap telur burung lain. Ini adalah sepenggal kisahku.

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Aladin dan Lampu Ajaib

Baca juga: Dongeng Kancil, Buaya dan Kerbau Dungu

Baca juga: Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih

Baca juga: Cerita Rakyat Batu Menangis Asal Kalimantan Barat

Di pagi yang cerah, empat burung pipit sedang bercanda penuh keakraban.

Beberapa saat kemudian, pandangan mereka tertuju ke arah dahan yang lebih tinggi.

Di atasnya, seekor burung bertengger memandangi mereka. Ia layaknya seorang raja yang bijaksana. Warna hitam yang membalut tubuhnya, semakin membuatnya tampak berwibawa.

“Hai ... burung kecil yang lucu. Aku adalah burung yang sedang tersesat.

Aku meninggalkan wilayahku karena di sana banyak pemburu yang mengincar kami. Bolehkah untuk beberapa hari ini aku tinggal bersama kalian? Aku akan menjadi sahabat terbaik dan siap membantu kalian”. “Tentu ... !” teriak burung pipit riang.

Burung pipit senang. Ia langsung mengutarakan masalah yang sering menimpa mereka.

Tampaknya mereka sangat percaya kepada Gagak yang siap membantu. “Kami sedih sekali, setiap kali kami pergi mencari makan, telur-telur kami selalu dicuri oleh ular,” ungkap pipit.

Gagak mendengarkan dengan penuh saksama, sambil ia berpikir untuk melaksanakan niat jahatnya. “Baiklah, serahkan saja urusanmu padaku. Silakan kau cari makan dan aku akan berjaga agar telur-telurmu tidak dicuri lagi.

Dasar burung ceroboh! Mereka sama sekali tidak berhati-hati. Padahal, aku baru saja dikenalnya. Sekarang saatnya aku menikmati telur-telur ini.

"krrch..pyar.. lezat sekali telur ini ... hm....!!"

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved