Berita Batang
Dengan Prokes Ketat, Wisata Kuliner Minggon Jatinan Batang Kembali Dibuka
upati Batang Wihaji kembali membuka wisata kuliner Minggon Jatinan setelah kurang lebih satu setengah tahun tutup semenjak pandemi Covid-19 melanda.
Penulis: dina indriani | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Bupati Batang Wihaji kembali membuka wisata kuliner Minggon Jatinan setelah kurang lebih satu setengah tahun tutup semenjak pandemi Covid-19 melanda.
Berbeda dari sebelumnya, wisata kuliner yang bertempat di Hutan Kota Rajawali kali ini dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sebelum masuk area pengunjung diminta untuk mencuci tangan terlebih dahulu dan petugas mengecek suhu.
Baca juga: Atlet Renang Asal Sragen Fauziyyah Rahma Bangga Persembahkan Dua Medali Perak di PON XX Papua
Baca juga: Bupati Tegal Umi Azizah, Imbau Warganya Berhati-hati Pada Fenomena Cuaca Ekstrem
Baca juga: PSIS Rekrut Pro Player Muda Muhammad Abdul Aziz Asal Jakarta Jelang Kompetisi IFeL
Bupati Batang Wihaji mengatakan dibukanya wisata kuliner Minggon Jatinan tak lain untuk menghidupkan kembali UMKM dengan syaratnya prokes ketat.
"Ini semangatnya yang pertama untuk menghidupkan kembali UMKM Batang, agar ekonomi juga tumbuh, yang terpenting penerapan prokes dijaga ketat, ada syaratnya juga harus sudah vaksin," tuturnya di sela-sela peninjauan lapak pedagang minggon jatinan, Minggu (24/10/2021).
Selain itu, lanjut dia wisata kuliner ini juga sebagai hiburan untuk masyarakat yang telah jenuh dengan pandemi Covid-19.
"Saya mengerti suasana kebatinan masyarakat, ini sebagai bentuk hibutan karena kami tau masyarakat sudah jenuh," imbuhnya.
Penggagas wisata kuliner bertema makanan jadoel yang juga Ketua TP PKK, Uni Kuslantasih mengatakan sebelumnya telah dirapatkan bersama OPD dan Satgas Covid-19 serta dilakukan simulasi agar saat dibuka tetap aman.
"Di sini kami juga libatkan petugas Satgas Covid-19 dan BPBD untuk memantau, tentu dengan prokes ketat agar tetap aman dan tidak menimbulkan kasus baru," tuturnya.
Lebih lanjut Uni menjelaskan untuk mencegah adanya kerumunan pengunjung dan pedagang lapak dibatasi 50 persen.
"Kami meminimalisir sebaik mungkin agar tidak ada kerumunan seperti jarak tiap pedagang, dan juga untuk pedagang kami berikan sistem bergilir setiap minggunya 50 persen dari total 46," jelasnya.
Salah satu pedagang lapak, Tunjung Suri mengatakan antusias pengunjung di hari pertama dibuka ini cukup besar bahkan dagangannya pecel dan gado-gado sudah habis.
"Alhamdulillah dari masyarakat antusiasnya cukup tinggi, mungkin karena mereka juga sudah rindu ya ingin wisata kuliner.
Ini juga baru jam 9 dagangan sudah habis, sekitar 80 porsian yang kami sediakan," ujarnya.
Dari para pedagang sendiri, lanjutnya diminta untuk menyediakan hand sanitizer dan juga sistem berjualan bergantian setiap satu minggu sekali.
"Jadi kami gantian sistemnya karena memang dibatasi agar tidak terlalu ramai dan jaraknya cukup, sehingga setiap pedagang berjualan dua minggu sekali, semoga dengan ini UMKM Batang terus berkembang,"pungkasnya.(din)