Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita UMKM

Bank Indonesia Jateng Dorong UMKM Masuk Pasar Eropa

Kepala BI Jateng, Pribadi Santoso mengatakan, kontribusi UMKM terhadap ekspor saat ini dinilai masih rendah, sehingga perlu adanya dukungan

Tribunnews.com  
Ilustrasi Bank Indonesia 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Bank Indonesia (BI) Jateng terus mendorong UMKM memperluas pasar ekspor.

Kepala BI Jateng, Pribadi Santoso mengatakan, kontribusi UMKM terhadap ekspor saat ini dinilai masih rendah, sehingga perlu adanya dukungan untuk akses pasar lebih luas.

"Lebih dari 95 persen tenaga kerja kita porsinya ditopang oleh UMKM, jadi perannya terhadap tenaga kerja relatif tinggi.

Sementara kontribusi UMKM terhadap ekspor masih rendah, kurang dari 15 persen. Ekspor ini kami dorong supaya bisa menutup daya beli yang masih rendah di domestik," katanya, akhir pekan lalu.

Menurut dia, produk UMKM Jateng telah terbuka lebar untuk pasar internasional, utamanya yakni di Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang dinilai sangat potensial, sebab banyaknya peminat terhadap produk tersebut.

Pribadi menyebut, permintaan ekspor untuk komoditas non-migas pada 2021 secara nasional, yakni pada Januari-Agustus tumbuh 37 persen year on year (yoy), didorong ekspor produk karet dan kayu, dengan negara tujuan ekspor Tiongkok 22,1 persen, ASEAN 19,7 persen, AS 11,8 persen, dan Uni Eropa 8,31 persen.

Sementara negara tujuan dari ekspor non-migas khusus produk furniture adalah AS 39,8 persen, Jepang 9,1 persen, Tiongkok 6,9 persen, Uni Eropa 13,17 persen, dan ASEAN 5,91 persen seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Pribadi berujar, hal itu membuat penting bagi produk UMKM Jateng memiliki showroom di Uni Eropa, yang di antaranya kini telah diupayakan di Belgia. 

"Pasar Uni Eropa dan Amerika Serikat ini potensial, selain pasar Jepang dan Tiongkok, karena lebih dari 50 persen ada di Eropa dan Amerika Serikat. Harapannya dengan ruang show di Belgia, produk-produk kita semakin dikenal oleh masyarakat Uni Eropa, sehingga nanti permintaannya meningkat," terangnya.

Pribadi menyatakan, dalam upaya ekspor saat ini masih ada kendala dalam perdagangan global. Di antaranya yakni melambungnya harga minyak yang memberikan dampak bagi pasar ekspor.

Namun, dia menambahkan, untuk melakukan pameran produk UMKM furniture di Belgia ini, BI Jateng melakukan promosi bersama Pemprov Jateng, bekerja sama dengan Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Jateng, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dan Codesignhub-Belgium .

BI Jateng dalam hal ini mengikutsertakan UMKM binaan dalam pameran tersebut, yakni delapan UMKM yang produknya dikirim ke Belgia, dua UMKM merupakan binaan/mitra BI Jateng yang telah menjadi peserta UMKM Gayeng, yaitu Naruna Ceramic, dan Kibti Craft. Nilai produk yang diikutsertakan dalam pameran furniture di Belgia sekitar sekitar Rp 237 juta.

Produk akan dikirimkan pada 7 November mendatang, untuk selanjutnya ditampilkan pada acara pameran furniture di Antwerpen, Belgia.

"Kami memberikan support untuk menembus pasar ekspor, yaitu bagaimana cara UMKM ini naik kelas," tukasnya. (idy)

Baca juga: Dua Harga Bahan Makanan Ini Picu Inflasi Jateng, Apa Itu?

Baca juga: Jadwal TV Televisi Hari Ini Selasa 2 November 2021 di Trans TV RCTI Trans7 GTV SCTV dan Lainnya

Baca juga: Jadwal TV Televisi Hari Ini Selasa 2 November 2021 di Trans TV RCTI Trans7 GTV SCTV dan Lainnya

Baca juga: Kenapa Bank Besar Belum Tentu Menang dalam Persaingan di Era Digitalisasi?

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved