Berita Semarang
Orangtua Siswa di Semarang Tak Masalah PTM Dihentikan Dulu, Berharap Jangan Berkepanjangan
Para wali siswa di Semarang tidak merasa keberatan jika pembelajaran tatap muka dihentikan sementara waktu lantaran ditemukannya kasus di sekolah.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Para wali siswa di Semarang tidak merasa keberatan jika pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan sementara waktu lantaran ditemukannya kasus di lingkungan sekolah.
Seorang wali siswa Paud Mekar Sari Mangkang Wetan, Wicaksono mengaku cukup khawatir adanya temuan kasus di sekolah.
Pihaknya pun tidak keberatan jika pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan sementara waktu meski sekolah anaknya tidak ditemukan kasus.
Baca juga: Capaian Vaksinasi di Kabupaten Tegal Baru Mencapai 40 Persen, Bupati Umi: Kami Genjot Terus.
Baca juga: Membaiknya Permintaan Domestik, Kendalikan Inflasi dan Tingkatkan Nilai PMI
Baca juga: Lima Bocah Ikuti Prosesi Cukur Gembel Dieng, Ada yang Minta Jajan hingga Tari Rewo-rewo
Penghentian PTM sesuai dengan instruksi Dinas Pendidikan yang disampaikan melalui sekolah.
Namun demikian, dia berharap penghentian PTM tidak dilakukan berkepanjangan.
"Ditemukannya kasus di sekolah membuat cukup khawatir, tapi belajar kan harus terus berjalan. Jika sementara PTM harus ditiadakan tidak masalah, saya harap jangan sampai berkepanjangan," paparnya, Selasa (2/10/2021).
Menurutnya, PAUD juga perlu diberi perhatian. Pemerintah Kota Semarang seharusnya tidak hanya melakukan skrining deteksi Covid-19 di tingkat SD, SMP, dan SMA saja. Testing tingkat PAUD juga perlu dilakukan terutama guru dan orang tua siswa. Dia berharap, segera ada evaluasi dari Pemerintah Kota Semarang mengenai PTM.
Sementara itu, seorang wali siswa SMPN 23 Semarang, Kusuma menyayangkan PTM dihentikan sementara waktu. Padahal, tidak semua sekolah ditemukan kasus.
Menurutnya, PTM seharusnya bisa tetap dilaksakanakan jika tidak ditemukan klaster.
Terlebih, selama ini siswa juga telah mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan sekolah.
Baca juga: Pembelajaran Daring Mengenali Pecahan di Masa Pandemi
Baca juga: Rumah Dijual Baru - Bekas dan Tanah Murah Semarang Selasa 2 November 2021
Pembatasan juga sudah dilakukan.
"Saya sebenarnya menyayangkan PTM dihentikan karena selama ini sudah berjalan baik. Sudah dibuat 50 persen, siswa diarahkan pas masuk. Ada batas antar jemput. Selama ini siswa juga mengikuti prokes," ujarnya. (*)