Berita Kabupaten Tegal
Kondisi Pasar Sepi Pembeli karena Pandemi, Gerakan Peduli Pedagang di Wisata Guci Tegal Berlanjut
Meskipun Guci sudah dibuka dan menerima kunjungan, namun kondisinya masih belum terlalu ramai, terutama di lapak miliknya.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Meskipun saat ini Daya Tarik Wisata (DTW) Guci sudah mulai buka dan menerima pengunjung, tapi gerakan peduli pedagang (GPP) yang diinisiasi oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal masih terus berlanjut hingga saat ini.
Tidak bergerak sendiri, Disporapar juga menggandeng OPD lain dalam hal ini DisdagkopUKM Kabupaten Tegal.
Tak jarang, gerakan peduli pedagang juga memanfaatkan event yang ada, seperti sekarang ini salah satu pedagang sayur dan buah-buahan asal Guci membuka lapak di depan halaman GOR Indoor Tri Sanja Slawi, karena sedang ada pelaksanaan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Tegal.
Baca juga: Mobil Vaksin Keliling Sambangi Jumantono Karanganyar, Sasar 1.200 Orang untuk Perkuat Imun
Baca juga: 1.216 Pelajar SMP/SMA di Banyumas Ikuti Jumbara PMR Secara Virtual
Inilah salah satu upaya jemput bola dari pedagang yang kemudian difasilitasi atau dibantu oleh Disporapar Kabupaten Tegal.
Ditemui di lokasi, Kepala UPTD Pengelolaan Objek Wisata Kabupaten Tegal Ahmad Abdul Hasib menjelaskan, melihat antusias dan respons positif masyarakat dengan adanya gerakan peduli pedagang ini membuat pihaknya terus melanjutkan gerakan tersebut.
Alasan lain, karena sebagian pedagang di Guci juga menghendaki untuk terus dilanjutkan, meski dengan jadwal yang tidak sesering sebelum DTW Guci kembali beroperasi.
Khusus Rabu (3/11/2021) ini, selain di area GOR Indoor Tri Sanja Slawi, sebagian pedagang juga ada yang membuka lapak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.
"Terkait harga yang ditawarkan pedang masih sama yaitu untuk satu paket sayur Rp 15 ribu. Sedangkan pisang harga bervariasi bergantung jenis dan ukurannya, ada yang Rp 15 ribu, 20 ribu, begitu juga buah alpukat 1 kilogram nya Rp 20 ribu. Kondisi sayuran, buah-buahan juga jauh lebih fresh sehingga tidak heran banyak masyarakat yang merespon positif gerakan peduli pedagang ini," jelas Hasib, pada Tribunjateng.com, Rabu (3/11/2021).
Terkait jadwal pelaksanaan, lanjut Hasib, mengingat DTW Guci sudah beroperasi secara terbatas, maka dari yang sebelumnya setiap hari sekarang diusahakan hanya sekali dalam seminggu.
Atau bisa juga memanfaatkan momen tertentu seperti hari ini membuka lapak di tengah event pekan olahraga kabupaten (Porkab) Tegal.
"Kalau dulu awal-awal GPP kami luncurkan sekitar bulan Mei 2021, pedagang kami jadwal karena kan Guci masih tutup, nah kalau sekarang ya pedagang yang mau mengisi atau berminat saja," ujarnya.
Ditanya mengenai jumlah pedagang sayuran dan buah di DTW Guci sejauh ini berapa, menurut Hasib yang terdata kurang lebih ada 450 pedagang.
Terpisah, Pedagang sayur dan buah-buahan di DTW Guci Elliyah, mengaku sangat terbantu dengan adanya gerakan peduli pedagang ini.
Ia bercerita, meskipun Guci sudah dibuka dan menerima kunjungan, namun kondisinya masih belum terlalu ramai terutama di lapak miliknya. Sehingga Elliyah masih tertarik berpartisipasi dalam gerakan GPP ini.
Baca juga: Sosok Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI yang Diusulkan Presiden, Punya Kekayaan Fantastis
Baca juga: Janda 5 Anak Sebar Teror Bom lewat SMS hingga Sejumlah Bank di Kuningan Tutup, Begini Pengakuannya
Warga asli Guci ini pun berharap gerakan peduli pedagang masih terus berlanjut, karena Ia sangat merasakan dampak positif terutama di pendapatannya.
"Ya kalau ditanya keuntungannya berapa saya tidak bisa menjelaskan secara detail, tapi yang jelas gerakan ini sangat membantu saya, terlebih di tengah PPKM yang masih terus berlanjut. Saya ikut sejak awal, alhamdulillah bisa tetap menghasilkan pemasukan," ungkap Elliyah. (dta)