Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

OPINI

OPINI Ari Prastiwi : Aku Mirip Siapa?

“Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” adalah pepatah yang menggambarkan sifat anak tidak jauh dari orangtuanya.

Buku Tematik terpadu kurikulum 2013
Buku Tematik terpadu kurikulum 2013 

Ari Prastiwi, S.Pd

Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation & Guru SMP Negeri 2 Jeruklegi Kabupaten Cilacap

“Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” adalah pepatah yang menggambarkan sifat anak tidak jauh dari orangtuanya.

Penurunan sifat ini tidak hanya dapat dilihat dan diamati dari kehidupan dan perilaku sosial sehari-hari. Akan tetapi juga dapat dipelajari dan ditelusuri melalui pelajaran IPA.

Ilmu yang mempelajari penurunan sifat ini mulai dipelajari di kelas IX melalui materi yang termuat dalam Kompetensi Dasar Pewarisan Sifat.

Materi persilangan yang dipelajari siswa tergolong masih sederhana. Meski demikian, materi pelajaran tentang rumus persilangan Mendel yang menjelaskan mekanisme penentuan gamet, persilangan monohibrid, intermediet, dan dihibrid, akan membantu siswa mengenali sifat-sifat dalam dirinya yang mewarisi sifat orang tua mereka. Siswa juga dapat mengenali kelainan atau penyakit yang berpotensi diwariskan orang tua kepada anaknya.

Berbeda dengan praktik pembelajaran biasanya, materi persilangan di SMP Negeri 2 Jeruklegi dipelajari dengan kegiatan pembelajaran kombinasi, yaitu sinkronus dan asinkronus. Ari Prastiwi, S.Pd., fasda pembelajaran Tanoto Foundation Kabupaten Cilacap, sekaligus guru IPA, mengawali pertemuan sinkronus di sekolah dengan alokasi waktu 30 menit.

Dalam rentang waktu ini, kegiatan diisi dengan pembagian dan penjelasan tentang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). LKPD inilah yang harus dikerjakan siswa ketika mereka melaksanakan pembelajaran asinkronus atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah.

Pada saat PJJ, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplor beragam informasi dari buku paket yang telah dipinjam dari perpustakaan sekolah. Dalam pelaksanaan PJJ, guru melakukan komunikasi melalui WhatsApp Group.

LKPD yang diberikan kepada siswa adalah tentang aktivitas “Aku Belajar Mengenal Diriku”. LKPD ini diawali dengan pemaparan sifat unik setiap individu yang merupakan pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sifat unik dalam diri setiap individu adalah keistimewaan sekaligus ciri khas yang membuat manusia tidak ada yang sama persis satu dengan yang lain. Melalui LKPD ini siswa diajak untuk melaksanakan praktikum di rumah masing-masing. Praktikum dilakukan sesuai intruksi dalam LKPD.

LKPD “Aku Belajar Mengenal Diriku”, terdiri dari tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, serta pertanyaan produktif, imajinatif, dan terbuka bagi siswa. Akhirnya, pada penghujung praktikum siswa dapat mengambil kesimpulan dari praktikum yang telah mereka lakukan di rumah.

Tujuan dari LKPD adalah untuk mengetahui sifat-sifat yang diturunkan induk kepada keturunannya. Alat dan bahan yang harus disiapkan siswa di rumah, yaitu: manik-manik 4 warna (dapat diganti dengan sedotan, biji-bijian, atau bahan lain yang dapat berfungsi sama), gelas plastik, perekat, dan spidol.

Praktik kegiatan dimulai dengan memberi tanda setiap gelas plastik dengan nenek dan kakek A, nenek dan kakek B, ibu, ayah dan 4 anak. Kemudian, dengan mata terpejam siswa mengambil 3 buah manik dari nenek dan kakek A untuk dimasukkan ke gelas ibu dan mengambil 3 buah manik dari nenek dan kakek B untuk dimasukkan ke gelas ayah.

Perlakuan yang sama untuk pengambilan pada keempat anak sambil diberi warna. Dari hasil pengamatan yang dilakukan siswa, guru memberikan pertanyaan yang bersifat produktif, imajinatif, dan terbuka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved