Berita Kriminal
Pembantu Sewa Orang untuk Merampok dan Membunuh Majikannya, Polisi Ungkap Penyebabnya
Seorang pembantu yang sakit hati karena sering dimarahi majikannya merencanakan aksi perampokan dan pembunuhan.
"Tiga dari pelaku perampokan dan pembunuhan sudah kita tangkap. Tiga lagi masih buron," kata Kapolresta Padang Kombes Imran Amir kepada wartawan, Jumat (5/11/2021).
Imran mengatakan tiga pelaku yang ditangkap merupakan aktor intelektual dan tiga orang lain yang masih buron merupakan eksekutor.
Imran menyebutkan, tiga pelaku yang ditangkap setelah dimintai keterangan pada Minggu (24/10/2021) usai kejadian.
Hanya saja, kata Imran, pihaknya saat itu masih belum mengekpos karena masih dalam tahap penyelidikan.
"Kami tidak langsung mengekspos keterlibatan asisten rumah tangga dan satpam dalam kasus ini lantaran pada saat itu masih melakukan penyelidikan," kata Imran.
Sebelumnya, pengusaha gas LPG berinisial YN (58) tewas ditusuk diduga melawan saat kawanan perampok masuk ke rumahnya di Kuranji, Padang, Sumatera Barat, Minggu (24/10/2021) dini hari.
Baca juga: Hasil Hylo Open 2021, Dikalahkan Thailand, Faizal/Gloria Gagal Susul Praveen/Melati ke Semifinal
Baca juga: Berkaca dari Kecelakaan Vanessa Angel, Ini Tips Berkendara Aman di Jalan Tol, Perhatikan Kecepatan
Baca juga: Video BAIS TNI Gelar Serbuan 10.000 Dosis Vaksinasi di Slawi Target Sasaran Pelajar
Selain YN, suaminya G (60) mengalami patah tulang tangan karena dianiaya perampok tersebut.
"Korbannya ada dua. Yang perempuan meninggal dunia. Sedangkan suaminya mengalami patah tangan," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda yang dihubungi Kompas.com, Minggu.
Polisi mengungkap kronologi perampokan berawal dari masuknya tiga perampok ke dalam rumah pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Perampok tersebut menggunakan penutup kepala dan wajah masuk dari kamar pada bangunan di belakang rumah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Sakit Hati Dimarahi Majikan, Pembantu Dalangi Perampokan dan Pembunuhan Bos Elpiji di Padang"