Berita Kriminal
Pembantu Sewa Orang untuk Merampok dan Membunuh Majikannya, Polisi Ungkap Penyebabnya
Seorang pembantu yang sakit hati karena sering dimarahi majikannya merencanakan aksi perampokan dan pembunuhan.
TRIBUNJATENG.COM, PADANG - Seorang pembantu yang sakit hati karena sering dimarahi majikannya merencanakan aksi perampokan dan pembunuhan.
Akibatnya majikannya yang juga seorang bos tabung gas LPG YN (58) tewas karena tikaman perampok, harta benda senilai Rp 500 juta raib.
Sementara saat ini pembantunya yang menjadi otak perampokan EN (23) telah ditangkap polisi.
"Pelaku EN mengaku sakit hati karena sering dimarahi korban YN yang meninggal dunia dalam kejadian itu," kata Kapolresta Padang Kombes Imran Amir kepada wartawan, Jumat (5/11/2021).
Baca juga: 3 Pelaku Penembakan Dantim Bais TNI di Aceh Ditangkap: Motif Perampokan, Tukang Cukur Jadi Eksekutor
Baca juga: Jadi Buronan, 5 Pelaku Perampokan Ini Malah Serang dan Tembaki Kantor Polisi Aceh
Baca juga: Danu Mulai Terbuka Soal Pembunuhan di Subang, Ini Katanya saat Disuruh Oknum Banpol Kuras Bak Mandi
Sejak Lebaran 2021 Imran mengatakan, EN merencanakan perampokan saat pulang kampung ke Sumatera Selatan saat Lebaran 2021 lalu.
"Saat itu pelaku bercerita pada saudaranya RN dan kemudian merencanakan perampokan. RN kemudian mencari eksekutornya," kata Imran.
Setelah itu, kata Imran, RN menghubungi tiga pelaku yang bertindak sebagai eksekutor di Sumatera Selatan.
Pelaku yang datang dari Sumatera Selatan kemudian melakukan perampokan dengan dibantu dua pelaku lainnya, EN dan RF (23), Sabtu (23/10/2021) malam.
Adapun RF membantu EN untuk menjalankan rencana tersebut.
RF berpura-pura disekap oleh tiga pelaku lainnya yang bertindak sebagai eksekutor.
"Jadi pelaku yang berprofesi sebagai satpam ini berpura-pura disekap. Padahal ikut membantu masuknya tiga eksekutor ke dalam rumah," kata Imran.
Setelah masuk rumah, tiga eksekutor langsung melakukan penyekapan kepada penghuni rumah dan membunuh korban YN.
Pelaku lalu berhasil membawa kabur satu unit mobil, perhiasan, kartu ATM yang ditaksir kerugian mencapai Rp 500 juta.
Sebelumnya diberitakan, polisi berhasil meringkus tiga pelaku perampokan dan pembunuhan pengusaha elpiji di Padang, Sumatera Barat.
Tiga pelaku tersebut berinisial EN, RF, dan RN.
"Tiga dari pelaku perampokan dan pembunuhan sudah kita tangkap. Tiga lagi masih buron," kata Kapolresta Padang Kombes Imran Amir kepada wartawan, Jumat (5/11/2021).
Imran mengatakan tiga pelaku yang ditangkap merupakan aktor intelektual dan tiga orang lain yang masih buron merupakan eksekutor.
Imran menyebutkan, tiga pelaku yang ditangkap setelah dimintai keterangan pada Minggu (24/10/2021) usai kejadian.
Hanya saja, kata Imran, pihaknya saat itu masih belum mengekpos karena masih dalam tahap penyelidikan.
"Kami tidak langsung mengekspos keterlibatan asisten rumah tangga dan satpam dalam kasus ini lantaran pada saat itu masih melakukan penyelidikan," kata Imran.
Sebelumnya, pengusaha gas LPG berinisial YN (58) tewas ditusuk diduga melawan saat kawanan perampok masuk ke rumahnya di Kuranji, Padang, Sumatera Barat, Minggu (24/10/2021) dini hari.
Baca juga: Hasil Hylo Open 2021, Dikalahkan Thailand, Faizal/Gloria Gagal Susul Praveen/Melati ke Semifinal
Baca juga: Berkaca dari Kecelakaan Vanessa Angel, Ini Tips Berkendara Aman di Jalan Tol, Perhatikan Kecepatan
Baca juga: Video BAIS TNI Gelar Serbuan 10.000 Dosis Vaksinasi di Slawi Target Sasaran Pelajar
Selain YN, suaminya G (60) mengalami patah tulang tangan karena dianiaya perampok tersebut.
"Korbannya ada dua. Yang perempuan meninggal dunia. Sedangkan suaminya mengalami patah tangan," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda yang dihubungi Kompas.com, Minggu.
Polisi mengungkap kronologi perampokan berawal dari masuknya tiga perampok ke dalam rumah pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Perampok tersebut menggunakan penutup kepala dan wajah masuk dari kamar pada bangunan di belakang rumah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Sakit Hati Dimarahi Majikan, Pembantu Dalangi Perampokan dan Pembunuhan Bos Elpiji di Padang"