Berita Banjarnegara
Menengok Kebun Pahlawan di Politeknik Banjarnegara, Boleh Dikunjungi Anak-anak
Kebun-kebun tersebut tertata rapi di lingkungan kampus Politeknik Banjarnegara yang asri. Setiap petak kebun ada namanya
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM - Banyak cara dilakukan masyarakat untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November, mulai mengikuti Upacara Bendera Hari Pahlawan, hingga menziarahi makam para pahlawan.
Tapi Kampus Politeknik Banjarnegara punya cara tersendiri untuk menanamkan jiwa kepahlawanan kepada generasi sekarang.
Menjelang Hari Pahlawan, pengelola kampus membuat beberapa petak kebun sayur yang diberi nama para Pahlawan dan Tokoh Nasional RI.
Kebun-kebun tersebut tertata rapi di lingkungan kampus Politeknik Banjarnegara yang asri. Setiap petak kebun ada namanya.
Ada Kebun Tomat Ir. Soekarno, Kebun Tomat Bung Hatta, Kebun Tomat Gus Dur, Kebun Kangkung Fatmawati Soekarno, Kebun Kangkung Cut Nya Dien, Kebun Cabe Patimura, Kebun Tomat Prof. Habibie hingga Kebun Kangkung Ainun Habibie.
Nama-nama itu sudah familiar bagi bangsa Indonesia. Selain pahlawan, beberapa nama adalah tokoh yang punya kontribusi dan menginspirasi bangsa Indonesia.
Tuswadi berprinsip, lahan kosong di lingkungan tidak boleh disia-siakan. Karena itu, pihaknya menyuruh petugas khusus untuk merapikan dan menggemburkan lahan supaya ditanami bibit sayur mayur.
"Cepat tumbuh dan tidak rumit perawatannya. Insaa Allah 3 bulan bisa dipanen,” kata Dr Tuswadi, Direktur Politeknik Banjarnegara, penggagas Kebun Sayur, Rabu (10/11/2021)
Melalui kebun pahlawan ini, ia berharap etos kerja dan pengabdian para pahlawan diteladani oleh civitas akademika.
Ir Soekarno Hatta misalnya, merupakan peletak dasar NKRI yang penuh keteladanan. Begitu pula Gus Dur sebagai pahlawan pluralisme yang agung dan bijak. Sementara Habibie dan Ainun merupakan pasangan hidup sejati yang sangat inspiratif dan bermakna bagi Indonesia. Serta Cut Nya Dien sebagai representasi pahlawan wanita yang gagah berani.
"Intinya kebun ini mengingatkan akan jasa besar para pahlawan. Dan ibarat pahlawan, pohon atau kebun harus dirawat, " katanya
Tuswadi mengatakan, kebun ini mendapatkan perawatan dari petugas khusus, sehingga tumbuh subur dan bisa dipanen oleh keluarga besar Politeknik.
Petak-petak kebun sayur nantinya juga bisa dijadikan lahan praktik bagi mahasiswa D-3 Agroindustri, semisal praktik pembuatan dan pemberian pupuk, praktik mengatasi hama sayur, dan lainnya.
Ia mengungkapkan, Politeknik Banjarnegara memiliki areal seluas 10 hektar, 4,5 hektar di antaranya sudah digunakan untuk gedung-gedung, dan sisanya masih berupa lahan persawahan untuk pengembangan program studi.
Bukan hanya mahasiswa, kebun-kebun sayur di Politeknik juga boleh dikunjungi oleh anak-anak PAUD atau TK untuk belajar memetik sayur ketika musim panen tiba.
"Di Jepang, anak-anak sekolah diperbolehkan mengeksplorasi lingkungan kampus agar mereka semakin paham pentingnya menjaga dan merawat alam,” lanjut Dr Tuswadi, peraih master dan doktor dari Hiroshima University di Jepang. (*)