Berita Blora
Kisah Warga Blora Hasilkan Rupiah dari Limbah Kayu Jati Bekas yang Disulap Jadi Barongan
Berawal dari coba-coba karena himpitan ekonomi, Joko Lastiyono warga Desa Kamolan, Kecamatan Blora akhirnya bisa menyulap limbah kayu
Penulis: ahmad mustakim | Editor: rival al manaf
Dalam membuat barongan mini ini, dirinya mengunakan bahan limbah kayu jati yang dibelinya dari industri furniture, dari limbah kayu itu dia bentuk sedemikan rupa.
“Dari industri kayu. Industri furniture, mebel juga,” ujarnya.
Untuk membentuk rambut barongan dirinya membuat dengan dua bahan. Pertama, membuat dari rambut sintetis kemudian dengan benangwol.
“Untuk kulit barongan dia menggunakan kain flanel, untuk boneka mata dia buat dari resin yang dibentuk bulat kecil. Untuk mata harus diamplas dulu. Sementara untuk motif corak loreng kita menggunakan spidol hitam dan pernak pernik,” terangnya.
Bapak satu anak ini, sebenarnya sebelum adalah seorang seniman barongan juga sejak 2000 lalu. Sebelumnya juga banyak inovasi barongan yang dilakukan, dirinya pernah membuat barongan seukuran truk dan membuat barongan untuk gantungan kunci.
‘’Untuk gantungan kunci itu saya buat di 2002, tidak saya lanjut karena harga tidak cocok dengan proses pembuatan yang cukup rumit,’’ bebernya.
Setelah kepala barongan lengkap dengan bentuk macan, rambut dan mahkotanya. Kemudian bawahnya diberi tiang kecil untuk barongan itu bisa berdiri. Kemudian ditutup dengan kain hitam yang khas dengan barongan.
“Pakai spidol putih untuk ngecat giginya, lebih irit. Kalau pake cat teknik pengerjaanya lama, lebih tinggi biayanya nambah,’’ ungkapnya.
“Pangsa pasar, lokalan, toko cepu, kunduran, kaliwangan, di godong, luar jawa di sumatra, di kalimantan, orang kopra,” imbuhnya.
Saat ini untuk barongan buatannya selain dijual di toko-toko di Blora juga dijual di media social seperti facebook, instagram dan juga memanfaatkan tiktok. Bahkan sampai ekspor ke luar negeri.
Dirinya juga sudah banyak menerima penghargaan karena karyannya tersebut.
“Alhamdulillah kemarin buat souveniran orang-orang Kopra (Komunitas perantau Blora) sudah dibawa temen di malaysia, sama yang dibawa temen di belanda itu,” ucapnya. (kim)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :