PPKM Level 1
PPKM Level 1 Geliatkan Sektor Pariwisata di Kota Semarang, Jalanan, Hotel, dan Resto pun Penuh
Pariwisata di Kota Semarang mulai menggeliat di tengah penerapan PPKM Level 1. Hal itu dapat dilihat dari okupansi hotel yang muali penuh
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Pariwisata di Kota Semarang mulai menggeliat di tengah penerapan PPKM Level 1. Hal itu dapat dilihat dari okupansi hotel yang muali penuh. Tingkat kunjungan ke restoran dan kafe juga kian meningkat.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang mewanti-wanti para pengelola sektor wisata agar berhati-hati dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal itu disampaikan Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari, Minggu (14/11).
"Harus hari-hati. Kita lihat sudah PPKM Level 1, Semarang banyak disinggahi. Jalanan penuh, hotel penuh, resto juga seperti itu. Kami jaga pengelolaannya supaya terjamin," terang Iin, sapaannya.
Menurutnya, Pemerintah Kota Semarang bersama Forkopimda rutin melakukan pengawasan terhadap sektor wisata dan hiburan.
Di sisi lain, dia mengharapkan kontrol dari masyarakat terhadap dua sektor tersebut dia meminta masyarakat dapat melapor ke pihaknya bila ada sektor wisata dan hiburan yang melanggar jam operasional, protokol kesehatan tidak dilaksanakan, ataupun tidak menerapkan aplikasi PeduliLindungi.
Aplikasi PeduliLindungi penting untuk diterapkan untuk keperluan tracing, tracking, dan treatment apabila ditemukan kasus.
"Kalau ada yang belum pakai beri tahu kami nanti kami beri kodenya," ucapnya.
Sebelumnya, Iin mengaku bersyukur Kota Semarang telah masuk PPKM level 1, sehingga memungkinkan digelarnya event besar dengan pembatasan.
Satu di antara even yang bakal digelar adalah Semarang Night Carnival (SNC) 2021 pada 17 November.
Perhelatan tersebut untuk menyambut Festival HAM yang berlangsung 16-19 November dengan Kota Semarang menjadi tuan rumah. SNC 2021 bakal digelar secara luring dan daring dengan pembatasan-pembatasan sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah.
Iin mengatakan, SNC 2021 meneruskan konsep SNC 2020 yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19. SNC kali ini mengusung tema Kemilau Nusantara.
Ada lima kostum yang terinspitasi dari lima destinasi super prioritas yang canangkan Presiden RI, Joko Widodo. Lima destinasi super prioritas tersebut yaitu Danau Toba Sumatra Utara, Borobudur Jawa Tengah, Labuan Bajo NTT, Mandalika NTB, dan Likupan Sulawesi Utara.
Pelaksanaan SNC tahun ini juga akan sedikit berbeda. Disbudpar akan menggunakan GOR Jatidiri sebagai venue acara. Pihaknya membatasi peserta, pengisi acara, maupun tamu undangan.
Seluruh pendukung acara dan peserta dilakukan swab antigen dan wajib menggunakan aplikasi Pedulilindungi. Scan barcode harus dilakukan untuk skrining supaya jumlah penonton sesuai dengan undangan.
Sedangkan, masyarakat dapat menyaksikan pagelaran SNC 2021 melalui kanal youtube Disbudpar Kota Semarang.
"Pastinya akan ada kejutan-kejutan yang akan kami tampilkan pada pagelaran SNC tahun ini," ucap dia, Jumat.
Pelanggaran di Bawah 10%
Di sisi lain, Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, tingkat pelanggaran di sektor wisata dan hiburan sudah di bawah 10 persen.
Hal itu lantaran pemerintah telah memberikan kelonggaran operasional pada PPKM Level 1 hingga pukul 24.00. Menururnya, pelanggaran protokol kesehatan terbilang cukup kecil. Hanya, masih ada tempat usaha yang melanggar jam operasional.
"Logikanya orang makan jam 23.00 sudah sedikit. Biasanya, orang ingin menikmati malam, nongkrong. Kondisi Covid-19 belum benar-benar hilang, kami harap taati aturan dulu," ujarnya.
Pihaknya tidak akan memberi toleransi terhadap sektor hiburan dan wisata yang melanggar aturan PPKM Level 1.
Apabila ada tempat yang buka hingga lebih dari pukul 24.00 akan disegel selama satu bulan. Sanksi masih sama seperti tempat usaha yang melanggar aturan beberapa waktu lalu.
"Pasti kami sampaikan satu bulan tidak akan kami lepas segelnya. Kami tidak akan tolerir lagi," tegasnya. (eyf)
Baca juga: Angelica Simperler Perankan Karakter di Bawah Umur
Baca juga: Pemanfaatan QR Code dalam Pembelajaran Kebugaran Jasmani
Baca juga: ATC di Sirkuit Mandalika Ditunda karena Marshall, Gubernur: Kesalahan Juga di Penyelenggara
Baca juga: Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Himpunan