Berita Viral
Dalam Kurun Setahun, Guru di Jakarta Ini Cabuli 14 Bocah dan Lakukan Banyak Hal Keji, Warga Murka
Menurut keterangan pihak kepolisian, satu dari sekian penyebabnya adalah korban sering dicekoki video gay oleh pelaku
TRIBUNJATENG.COM - Seorang guru berinisial FM (29) dihajar massa yang murka karena perbuatannya.
Dalam kurun waktu setahun, FM (29) mencabuli 14 bocah laki-laki di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Awal mula ketahuan karena ada seorang ibu yang curiga dengan pertanyaan-pertanyaan anaknya.
Tak hanya tindakan cabul, pelaku turut memaksa para korbannya melakukan hal bejat dan amoral.
Baca juga: Nurrani yang Dulu Viral Ngaku Istri Iqbaal Ramadhan Sudah Nikah, Ini Sosok Suaminya
Baca juga: 2 Hari Hilang Misterius, Penjual Bakso Ditemukan Kondisi Lemas, Darianto: Ada yang Pesan 3 Mangkuk
Baca juga: Saat Ibu ke Sawah, 2 Bocah Perempuan Ini Berulang Kali Dicabuli Kakek, Paman, 3 Kakak dan Tetangga
Bahkan satu dari 14 pelaku menjadi korban pencabulan lebih dari sekali.
Dikutip dari TribunJakarta.com, satu korban tersebut menerima tindakan asusila selama 15 kali.
Akibatnya, korban diketahui mulai menunjukkan tanda penyimpangan seksual.
Korban juga mengalami gangguan psikologi.
"Anak tersebut mulai gangguan psikologis, ada mungkin mulai tertarik sesama jenis," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).
Menurut keterangan pihak kepolisian, satu dari sekian penyebabnya adalah korban sering dicekoki video gay oleh pelaku.
Pelaku mengaku melakukan aksinya lantaran pernah menerima tindakan serupa di masa lalu.
Kesehariannya, pelaku bekerja sebagai guru kursus bahasa Inggris untuk anak-anak dan berstatus lajang atau belum menikah.
Pelaku bahkan masih tinggal dengan orangtuanya dan menjadikan rumah ayah ibunya itu sebagai tempat untuk mencabuli para korban.
Para korban diketahui saling kenal dengan pelaku karena masih tinggal di lingkungan yang sama.
Bocah yang menjadi korban berusia mulai dari tujuh hingga 11 tahun.
Rata-rata para korban masih menjadi pelajar sekolah dasar (SD).
"Korban dan pelaku awal mula bertemu di tempat bermain game online. Pelaku dan korban punya hobi game online, dari sini korban berinteraksi untuk perbuatan cabul itu terjadi," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah dalam rilis, Rabu (17/11/2021).
Paksa Para Korbannya Berhubungan Sejenis
Setelah dilakukan pengusutan oleh polisi, banyak aksi keji yang dilakukan oleh pelaku terhadap korbannya.
Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, pelaku diketahui melakukan pelecehan mulai dari menggerayangi korbannya hingga melakukan tindakan asusila sejenis.
Pelaku bahkan sempat memaksa para korbannya yang masih di bawah umur untuk berhubungan sesama jenis sambil ia tonton.
"Diminta saling berhubungan di hadapan dia," tutur Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).
Seorang korbannya bahkan dicabuli berkali-kali mulai dari Desember 2020 hingga November 2021.
Para korban kini terus didampingi oleh unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) dibantu Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk melakukan pemulihan.
"Maka kami harap apabila ada korban lainnya agar melapor agar kami berikan pendampingan untuk pemulihan psikis korban," ujar Kombes Azis.
FM kini dijerat Pasal 76 huruf E Juncto Pasal 82 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak ancaman pidana maksimal 15 tahun.
Korban Banyak Tanya soal Alat Vital
Menurut keterangan ketua RT setempat, pelaku memaksa untuk melihat alat vital korbannya seusai memberikan korban voucher game.
"Di situ pelaku meminta untuk melihat apakah korban sudah sunat atau belum," ungkap T selaku ketua RT setempat, Selasa (16/11/2021).
Sejauh ini terungkap sudah ada 15 bocah laki-laki yang menjadi korban pencabulan F.
Dikutip dari TribunJakarta.com, kasus ini terbongkar ketika seorang korban cerita ke orangtuanya.
Satu dari 15 korban sempat banyak bertanya ke ibunya seputar alat kelaminnya.
Orangtua korban yang curiga saat itu memancing anak mereka agar bercerita lebih banyak.
"Ibunya dengar sekali, dua kali cerita hal yang sama, ibunya mulai curiga. Anaknya tanya, kelamin itu selain air seni keluar apa lagi.
"Ya pokoknya begitu lah, akhirnya disebut nama pelaku," ujar ketua RW setempat inisial T, Selasa (16/11/2021).
Dalam melangsungkan aksinya, pelaku memberikan iming-iming voucher game online kepada para korbannya.
"Modusnya dia top up voucher game online. Jadi isi voucher, top up dengan biaya murah," kata T.
T bercerita awalnya ia mendapat laporan dari ketua RT setempat soal kasus pelecehan yang dilakukan oleh pelaku.
Saat itu T bergegas mendatangi rumah pelaku.
Sesampainya di sana, telah berkumpul banyak warga di sekitar rumah pelaku.
"Sampai di lokasi sudah ramai. Rumah (pelaku) sudah dikepung sama warga," ujar T.
Pengurus RT dan RW sempat tidak berani mengevakuasi pelaku ke kantor polisi.
"Saya sendiri mau mengevakuasi nggak berani dengan situasi massa seperti itu. Sementara yang berhak itu kan aparat. Nah aparat butuh waktu untuk sampai ke lokasi," ungkap T.
Massa yang sudah emosi akhirnya menjebol rumah pelaku lalu menghajar pelaku.
Pelaku sendiri saat ini telah berada di Polres Metro Jakarta Selatan. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Berkali-kali Dicabuli Pria dan Dicekoki Film Gay, Bocah di Lenteng Agung Alami Penyimpangan Seksual
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/tampang-pelaku-pedofil-yangbuli-14-anak-la2021.jpg)