Apa Itu Tongue Tie? Gejala, Penyebab dan 4 Masalah yang Bisa Timbul dari Kelainan Lidah pada Bayi
Apa Itu Tongue Tie? Gejala, Penyebab dan 4 Masalah yang Bisa Timbul dari Kelainan Lidah pada Bayi
Penulis: non | Editor: abduh imanulhaq
Apa Itu Tongue Tie? Gejala, Penyebab dan 4 Masalah yang Bisa Timbul dari Kelainan Lidah pada Bayi
TRIBUNJATENG.COM - Apa itu togue tie? Berikut gejala, penyebab dan empat masalah yang bisa timbul dari kelainan lidah pada bayi tersebut.
Apa Itu Tongue Tie?
Tongue-tie atau ankyloglossia adalah kelainan pada bayi di mana frenulum lidahnya terlalu pendek.
Akibatnya, lidah bayi menjadi tidak leluasa bergerak.
Kondisi ini terjadi pada sekitar 4-11 persen bayi yang baru lahir.
Tongue tie pada bayi lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibanding perempuan.
Terkadang dipengaruhi riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
Togue tie biasanya disebabkan frenulum lingual atau jaringan yang menghubungkan bagian bawah lidah dengan dasar mulut
akan putus secara alami sebelum bayi lahir, sehingga lidah dapat bergerak bebeas.
Namun dalam beberapa kasus, frenulum lingual itu masih menempel di bawah lidah dan menyebabkan cadel.
Penyebab pasti tongue tie belum diketahui, meski ada kasus yang dikaitkan dengan faktor genetik.
Beberapa gejala tongue tie yang bisa di perhatikan dengan mudah yakni saat bayi kesulitan mengangkat lidah,
baik ke gigi atas atau menggerakkan lidah ke kanan-kiri
Bayi kesulitan menjulurkan lidah melewati gigi depan bawah.
Serta lidah tampak berlekuk atau berbentuk hati saat dijulurkan
Kasus tongue tie juga diketahui saat ibu sedang menyusui, dengan memerhatikan beberapa hal.
Seperti mulut anak tidak dapat mengunci dengan baik, cenderung mengunyah daripada mengisap.
Berat badan tidak bertambah sebagaimana mestinya.
Menyusui untuk waktu yang lama, istirahat sebentar, kemudian kembali menyusu dalam waktu yang lama.
Rewel ketika menyusu, membuat suara berdecak ketika menyusu, dan tampak kelaparan sepanjang waktu.
Bersamaan dengan gejala tersebut, ibu dapat mengalami nyeri dan lecet pada puting baik saat ataupun setelah menyusui.
Jika tidak ditangani, kondisi tongue tie dapat mengganggu seseorang yang memilikinya. Beberapa di antaranya:
1. Masalah menyusui.
Normalnya saat bayi menyusu ibunya, lidah bayi ada di atas gusi bagian bawah dan mulai menghisap ASI.
Namun jika bayi tidak bisa menggerakkan lidahnya, mereka akan mengunyah, bukan menghisap puting.
Hal ini bisa menyebabkan nyeri dan lecet pada puting.
Pada akhirnya, bayi tidak mendapat nutrisi memadai dari ASI dan berdampak pada perkembangannya.
2. Kesulitan berbicara Tongue tie juga dapat membuat seseorang kesulitan berbicara.
Biasanya, orang yang memiliki tongue tie sulit untuk mengucapkan huruf tertentu seperti T, D, Z, S, TH, R, dan L.
3. Kebersihan mulut yang buruk
Untuk anak balita atau orang dewasa, tongue tie dapat membuat kotoran makanan sulit dibersihkan dari gigi.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan gigi dan radang gusi (gingivitis).
Tongue tie juga dapat menyebabkan terbentuknya celah antara dua gigi depan bagian bawah.
4. Mengganggu aktivitas lain
Tongue tie juga dapat mengganggu aktivitas lain yang menggunakan mulut.
Mulai dari menjilat es krim, menjilat bibir, mencium, hingga memainkan alat musik tiup. (tribunjateng/non)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE