Manfaat Jahe
Kenali Efek Samping Berlebihan Mengonsumsi Jahe, Jika Muncul Tanda Ini, Mungkin Anda Alergi
Manfaat jahe sudah banyak dibahas. Rempah ini berdasarkan penelitian memang mengandung banyak zat yang baik untuk tubuh
TRIBUNJATENG.COM - Manfaat jahe sudah banyak dibahas. Rempah ini berdasarkan penelitian memang mengandung banyak zat yang baik untuk tubuh.
Jahe tidak hanya mengandung vitamin C, magnesium, dan potasium, melainkan juga menawarkan beragam manfaat kesehatan lain. Yaitu:
Pereda nyeri
Jahe segar memiliki kandungan senyawa yang disebut gingerol, yang mencakup sifat antioksidan dan mengurangi enzim inflamasi.
"Jahe bermanfaat untuk kondisi terkait peradangan dan pereda nyeri, khususnya kram menstruasi dan juga kondisi artritis," sebut ahli diet Candace O'Neill, RD, LDN.
Dalam sebuah uji klinis, jahe menunjukkan dapat memperbaiki nyeri lutut yang terkait osteoartritis.
Sementara itu, jahe kering juga mengandung senyawa anti inflamasi, namun gingerol akan berubah bentuk saat dipanaskan menjadi senyawa lain yang tidak begitu efektif.
Menurut O'Neill, jahe lebih dikaitkan dengan penghilang rasa sakit jangka panjang, bukan penghilang rasa sakit langsung.
"Berbeda dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas, yang membantu dalam sekejap."
"Para peneliti yang memelajari efek jahe menemukan bahwa rempah-rempah memiliki efek penghilang sakit yang tidak langsung," ucapnya.
Menjaga kadar gula darah
Senyawa gingerol pada jahe juga berfungsi menjaga kadar gula darah agar tetap stabil.
Kadar gula darah stabil adalah kunci utama dalam mengendalikan masalah kesehatan jangka panjang pada penderita diabetes tipe 2.
"Jahe mengurangi enzim yang memecah karbohidrat sehingga membantu metabolisme glukosa gula," kata O'Neill.
Orang dengan diabetes tipe 2 sering tidak menghasilkan insulin dalam jumlah memadai.
Padahal, insulin bertugas memastikan glukosa beredar ke seluruh tubuh, tidak menumpuk di aliran darah.
Studi menemukan, jahe diyakini dapat membantu mengatur regulasi gula darah dengan mendorong otot untuk menyerap glukosa tanpa mengharuskan tubuh mendapatkan tambahan insulin.
"Ketika kita mengalami resisten insulin, terkadang hal itu dapat mempersulit penurunan berat badan," jelas O'Neill.
"Perbaikan regulasi gula darah dapat membantu menurunkan berat badan dan menjadikan tubuh kita lebih sensitif terhadap insulin."
Mengurangi rasa mual
Mengonsumsi jahe segar dapat mengatasi berbagai bentuk mual, termasuk mual selama kehamilan (morning sickness), mabuk perjalanan dan efek samping dari beberapa metode kemoterapi.
"Jahe bisa meredakan mual karena akan meningkatkan bagaimana makanan melewati saluran pencernaan kita, yang disebut motilitas lambung, dan memblokir reseptor serotonin di lapisan usus kita."
Menurunkan kolesterol
Satu studi menemukan orang yang mengonsumsi pil jahe setiap hari mengalami penurunan kadar trigliserida, kolesterol total, dan kolesterol jahat atau LDL.
Penurunan tersebut tampak pada orang yang mengonsumsi pil jahe selama 45 hari, dibandingkan mereka yang diberi plasebo.
Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat memastikan penggunaan jahe dalam menurunkan kolesterol.

Namun tentu jika dikonsumsi berlebihan jahe juga bisa menjadi masalah dan merugikan tubuh.
Dilansir dari Times of India, ini lah beberapa efek jika kebanyakan jahe:
1. Membahayakan kehamilan
Untuk wanita hamil, dosis yang aman mengonsumsi jahe adalah sebanyak 1500 mg dalam sehari.
Jika dikonsumsi lebih dari itu, ahli kandungan memperingatkan bahwa jahe bisa menimbulkan risiko terjadinya pendarahan hingga keguguran.
Ditengarai, zat oleoresin yang ada pada jahe yang memberikan sensasi panas juga pedas, adalah yang bisa membahayakan kesehatan janin.
Khusus untuk wanita hamil, sebaiknya mengonsumsi jahe dengan dosis yang disarankan oleh dokter kandungan Anda.
2. Menyebabkan diare
Jika dikonsumsi secara berlebihan, jahe juga bisa menyebabkan diare dalam level ringan hingga berat.
Panas dari oleoresin membuat saluran cerna terganggu dan terjadilah diare.
Jahe dalam jumlah banyak bisa mempercepat lajunya makanan yang masuk ke saluran cerna yaitu usus.
Karena tak terproses secara sempurna, maka jahe bisa menimbulkan efek tak nyaman perut, juga letih serta lesu.
3. Menyebabkan pendarahan
Jahe memiliki senyawa anti platelet atau anti pembekuan darah. Jadi ketika jahe dikonsumsi terlalu berlebihan, akan bisa berisiko Anda mengalami pendarahan.
Sebuah studi yang dilakukan, pendarahan bisa terjadi lebih cepat jika pengonsumsian jahe dicampur dengan cengkih dan bawang putih.
4. Menganggu jantung
Spesialis jantung tak menyarankan orang yang rutin mengonsumsi obat untuk gangguan tekanan darah untuk terlalu sering dan terlalu banyak mengonsumsi jahe.
Karena jika dikonsumsi berlebihan, tumpukan senyawa dalam jahe bisa menganggu kinerja jantung.
Membuat irama jantung tak lagi normal.
5. Menyebabkan kembung
Kebanyakan mengonsumsi jahe juga akan menimbulkan sensasi tak nyaman di dalam perut.
Jahe bisa memancing terbentuknya gas yang membuat perut terasa kembung. Jika dikonsumsi dalam kondisi perut kosong, jahe juga bisa memancing penyakit maag untuk kambuh sehingga perut terasa perih dan mual.
6. Iritasi rongga mulut
Jahe juga bisa menyebabkan iritasi pada rongga mulut. Gangguan ini dinamakan oral allergi syndrome.
Ketika sehabis meminum jahe Anda merasakan gatal-gatal di seluruh rongga mulut, maka bisa jadi Anda mengalami reaksi alergi.
Anda harus mengurangi takaran jahe yang ada, atau mengonsumsinya dengan cara yang lebih aman sehingga tak menimbulkan reaksi alergi.
Jahe memang berdaya guna bagi tubuh. Tapi seperti bahan pangan lainnya, segala yang aslinya baik, jika dikonsumsi berlebihan pasti akan menimbulkan reaksi yang kurang baik untuk tubuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jangan Kebanyakan Mengonsumsi Jahe, Ini Efek Sampingnya