Berita Regional
Pesan Pemuda Bantul yang Ditangkap Polisi Karena Jual Genteng Rumah: Sayang Jangan Lupa Makan
Seorang pemuda dipolisikan ibunya karena menjual seluruh perabotan hingga genteng rumah untuk mentraktir pacarnya.
"Sistemnya memberi ya langsung kasih, kadang berupa makanan, tas dan baju," ucap dia.
Dia membantah telah menjual genteng.
Genteng tersebut hanya diturunkan dari atap rumahnya.
"Kalau genteng belum saya jual, tidak jadi itu. (kalau belum ditangkap apa yang dijual) ya paling gawang (pintu) saya jual, karena sudah habis," ucap DRS.
DRS mengaku menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya.
"Ibu saya minta maaf sudah menjual barang-barang. Saya benar-benar menyesal, saya sudah banyak berbuat dosa. Saya minta maaf," kata dia.
Beberapa pernyataannya sempat membuat beberapa orang tertawa.
Salah satunya adalah saat polisi menanyakan kekasihnya.
"Ada pesan nggak buat ceweknya, kan sekarang nggak bisa ngasih-ngasih lagi karena sedang diamankan polisi," ujar Kapolres Bantul AKBP Ihsan.
"Ya pesan saya jaga kesehatan, jangan lupa makan," jawab DRS.
Diberitakan sebelumnya, DRS, warga Padukuhan Paten, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjual perabot dengan harga murah.
Kanit Reskrim Polsek Pundong Ipda Heru Pracoyo menyampaikan, dari pengakuan DRS, perabot rumah tangga dijual dengan harga jauh di bawah pasaran.
Sebagai contoh, lemari dan empat kursi panjang dijual seharga Rp 500.000, sedangkan dua daun pintu, meja, dan kursi dijual seharga Rp 700.000.
Padahal, satu pintu saja untuk harga normal bisa dijual Rp 2,5 juta.
Sementara total kerugian diperkirakan mencapai Rp 24 juta.
DRS sudah ditahan di Mapolsek Pundong untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dia dijerat dengan Pasal 367 KUHP tentang Pencurian dalam Keluarga, dengan ancaman penjara paling lama 5 tahun.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Laporkan Anak Kandungnya di Bantul, Polisi: Sempat Diminta Pikir-pikir, tetapi..."