Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tips Kuliner

Dampak Buruk Menyimpan Tempe di Kulkas, Simak Tips Mengolah Tempe yang Benar

Ya, menaruh tempe di dalam kulkas rupanya malah bisa datangkan efek buruk ini

Editor: muslimah
Net via Tribun Bali
Tempe 

TRIBUNJATENG.COM - Siapa tak kenal tempe, makanan sejuta umat ini biasanya selalu ada di dapur.

Biasanya tempe disimpan di kulkas untuk menjaga agar tahan lama.

Tapi cara tersebut ternyata tak aman lho.

Karena jika Anda menaruh tempe di kulkas ternyata bukannya bikin jadi awet.

Ya, menaruh tempe di dalam kulkas rupanya malah bisa datangkan efek buruk ini.

Efek Buruk Simpan Tempe Di Kulkas

Diketahui tempe merupakan salah satu bahan makanan yang mudah sekali busuk.

Anda tentu berharap apabila tempe ditaruh kulkas bisa lebih awet.

Namun, siapa sangka, cara tersebut ternyata keliru.

Tempe, makanan asli Indonesia berbahan dasar kacang kedelai.
Tempe, makanan asli Indonesia berbahan dasar kacang kedelai. (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

Melansir dari Kompas.com, menyimpan tempe di kulkas justru bisa mempercepat pembusukannya.

Apabila sudah busuk tentu saja tempe sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

Nilai gizi tempe pun tentu sudah rusak, dan apabila tetap dikonsumsi justru akan datangkan bahaya kesehatan bagi seisi rumah.

Ciri-ciri tempe busuk adalah teksturnya lembek, aromanya menyengat, dan warnanya kehitaman.

Namun, ada pula sebagian orang yang kemudian mengolahnya menjadi tempe semangit atau busuk.

Menurut pakar kesehatan, tempe busuk sebenarnya aman saja dikonsumsi asalkan belum berlendir atau basah.

Karena jika sudah berlendir, maka tempe tersebut sudah busuk dan benar-benar berbahaya jika dikonsumsi.

Maka dari itu, Anda sebaiknya menyimpan tempe di suhu ruangan saja, bukan di kulkas.

Hal ini akan mencegah pembusukan karena tempe akan tetap hangat dan jauh dari lembap.

Jangan Masak Tempe dengan Cara Ini

Memang tempe bagus untuk tubuh kita, tapi kalau dimasak dengan cara ini malah bisa jadi racun buat tubuh.

Mengutip dari Kompas.com, Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor yang juga sekaligus Ketua Forum Tempe Indonesia, Made Astawan, mengatakan banyak kandungan di dalam tempe yang bisa menambah lezat dan sehat jika dimasak dengan benar.

Ia mengatakan jika di dalam tempe ada mahluk hidup, ada prebiotik yang dimakan berwujud mikroba dalam keadaan hidup bernama bakteri asam laktat.

Bakteri ini sama seperti yang ada di yoghurt. Bahkan, di dalam tempe, bakteri asam laktatnya lebih tinggi, apalagi jika dimasak dengan benar dan kualitas tempenya baik.

Made mengatakan bakteri prebiotik itu hanya satu dari sekian kandungan bermanfaat di dalam tempe.

Namun sayangnya, bakteri baik itulah yang mudah rusak jika dipanaskan.

Oleh karena itu, jika ingin bermanfaat bagi pencernaan, idealnya jangan memasak tempe dengan metode yang sangat panas, seperti digoreng.

Selain menghancurkan bakteri baik pada tempe, Made menyebutkan saat tempe digoreng juga akan merusak kandungan minyak kedelai.

“Minyak kedelai yang sehat mengandung lemak nabati, dalam tempe akan larut itu, diganti minyak goreng lemak jenuh, sayang sekali,” ujar Made.

Karena tempe goreng bahaya untuk kesehatan, Made pun menyarankan agar tempe diolah dengan cara memasak yang lain.

Seperti contohnya, dikukus, dibakar, dipanggang, dan yang lainnya.

Namun, cara memasak ini direkomendasikan dengan catatan, tempe tersebut harus higienis atau bersih pembuatannya.

Satu hal lain yang perlu diingat, di dalam tempe ternyata sudah mengandung MSG alami, sama seperti penyedap makanan.

Maka dari itu, Anda sebenarnya tidak usah lagi menambah MSG saat memasak tempe.

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Bisa Buat Seisi Rumah Kena Penyakit, Mulai Sekarang Tolong Jangan Lagi Simpan Tempe di Kulkas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved