Berita OJK
Penggunaan Layanan Perbankan Digital Meningkat Pesat Selama Pandemi
Penggunaan layanan perbankan digital meningkat pesat di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penggunaan layanan perbankan digital meningkat pesat di tengah pandemi Covid-19.
Disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santosa, hal tersebut terlihat dari peningkatan sejumlah aktivitas keuangan digital yang juga diiringi tren penutupan kantor cabang dan tren penurunan pembukaan ATM.
"Pandemi ini memang tren penutupan kantor cabang meningkat dan penutupan ATM juga meningkat.
Kemudian kalau kita pantau, beberapa bank besar seperti BNI, BCA, BRI, dan lainnya, penggunaan layanan berbasis teknologi digital juga meningkat.
Artinya bahwa preferensi masyarakat untuk lebih mudah atau lebih memanfaatkan layanan digital ini meningkat," jelas Aman di sela pelatihan perbankan di Yogyakarta, pekan lalu.
Aman melanjutkan, sejumlah peningkatan penggunaan layanan perbankan digital selama pandemi Covid-19 yakni meliputi penggunaan layanan top-up wallet sebesar 81 persen, transfer uang 78 persen, pembayaran rutin seperti listrik dan PDAM 55 persen, pembelian seperti pulsa telepon dan token listrik sebesar 53 persen, pembayaran akun virtual 50 persen, pembayaran kartu kredit 35 persen, top up uang elektronik 21 persen, dan transaksi cardless 15 persen.
Adapun transaksi offline mengalami penurunan selama pandemi Covid-19 meliputi transfer uang 55 persen, top up e-wallet 40 persen, cek mutasi rekening 26 persen, pembayaran rutin 27 persen, dan pembelian baik pulsa telepon maupun token listrik 24 persen.
Peningkatan dari transaksi melalui layanan digital banking terjadi pada bank-bank besar di antaranya BNI dengan peningkatan transaksi layanan elektronik mencapai 31 persen (yoy) pada kuartal I 2020, bank BCA digital payment mengalami peningkatan 20-30 persen, DBS mengalami peningkatan transaksi online 75 persen, BRI mencapai 31 persen Yoy, Mandiri 50 persen Yoy, dan BTN mengalami peningkatan jumlah akun menjadi 1,2 juta akun.
Menurut Aman, peningkatan ini menunjukkan bahwa banyak bank mulai sadar terhadap perubahan perilaku masyarakat di era digital ini.
"Kita lihat sejumlah bank tersebut sudah mulai sadar dan merespon adanya perubahan perilaku masyarakat yang demikian masif.
Strategi kami, mengupayakan bank-bank supaya bisa mengadopsi teknologi yang memungkinkan melayani nasabah dengan baik sekaligus bisa meng-hire SDM yang lebih baik lagi," imbuhnya. (idy)
Baca juga: Tanggapan Relawan Kornas-Jokowi atas Permintaan Pencopotan Sri Mulyani oleh Fadel Muhammad
Baca juga: Terjadi Perampokan di Karanganyar, Mahasiswi Kasir Petshop Ditodong Pistol
Baca juga: DPRD Kendal Bahas Usulan Pencabutan 7 Perda Tak Selaras UU Cipta Kerja
Baca juga: DPRD Kendal Bahas Usulan Pencabutan 7 Perda Tak Selaras UU Cipta Kerja
Baca juga: Lumpuh karena Jadi Korban Tabrak Lari, Puji Kini Jadi Karyawati Teladan Rumah Sakit di Banjarnegara