Berita Semarang
Polemik Undian Lapak Johar Semarang, Hendi Mulai Tegas: Johar Punya Pemerintah, Kami yang Mengatur
Sejumlah pedagang Johar masih belum menerima keputusan hasil pengundian lapak yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang melalui E-Pandawa.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
"Berkaca dari beberapa penataan memang tidak bisa langsung serentak masuk," ucapnya.
Karangan bunga #SavePedagangJohar
Sebelumnya diberitakan, sejumlah karangan bunga dari para pedagang Pasar Johar terpampang di depan kantor Dinas Perdagangan Kota Semarang, Jumat (3/12/2021) pagi.
Karangan bunga yang dipenuhi dengan hastag #SavePedagangJohar merupakan bentuk protes dari pedagang terkait penataan Pasar Johar.
Pada hari yang sama, para perwakilan pedagang juga mendatangi kantor Dinas Perdagangan untuk beraudiensi.
Ketua LBH Buser Indonesia selaku pendamping pedagang, Didik Agus Triyanto mengatakan, pihaknya menyampaikan berkas berisi data pedagang yang merasa terlempar dari Johar.
Dia meminta persoalan ini bisa diselesaikan akhir 2021 sehingga pedagang sudah bisa menempati lapak pada awal 2022.

"Permasalahannya masih banyak yang belum mendapatkan lapak dan keluar dari tempat dasaran semula, baik Utara, Tengah, dan Selatan. Intinya, para pedagang ingin kembali lagi ke tempat asal," paparnya.
Menurutnya, ada lebih dari 400 pedagang yang merasa terlempar dari Johar Utara, Tengah, ataupun Selatan.
Hal itu lantaran penataan dilakukan dengan sistem undian menggunakan aplikasi E-Pandawa.
Seorang pedagang, Yanto mengatakan, sebelumnya ia memiliki lapak di Johar Tengah.
Namun hasil undian, dia mendapatkan lapak di Kanjengan.
"Saya dulu di Johar Tengah. Aslinya punya enam lapak, dapat dua di lempar ke kanjengan. Mohon lapak yang lama dikembalikan," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman menyadari, ada pihak yang puas dan tidak puas dalam sebuah penataan pasar.
Ia menegaskan, Dinas Perdagangan tidak ada kepentingan apapun dalam penataan lapak ini.