Berita Bulutangkis
Curhat Marcus/Kevin hingga Pengakuan Chiharu Shida tentang Greysia Polii: Auranya Beda
Pertama, ada cerita dari Marcus/Kevin. Mereka mengungkapkan rasa lelah yang semakin terasa ketika bersua Hoki/Kobayashi di partai puncak
TRIBUNJATENG.COM - Banyak kejadian menarik dalam Rangkaian BWF World Tour Finals 2021 yang berlangsung di Mangupura Hall, The Westin Resort, Nusa Dua, Bali.
Even tersebut rampung digelar pada Minggu (5/12/2021) malam WIB.
Puncak pergelaran BWF World Tour Finals 2021 ditandai dengan lima laga final dari sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Kelima laga tersebut telah melahirkan pemenang. Viktor Axelsen (Denmark) dan An Se-young (Korea Selatan) menjadi jawara di sektor tunggal putra dan tunggal putri.
Baca juga: Tips dan Cara Mengonsumsi Jahe Agar Manfaatnya Maksimal, Jangan Berlebihan, Ini Takaran yang Pas
Baca juga: Fokus : Semeru Mengajarkan Pentingnya Edukasi Mitigasi
Sementara itu, di sektor ganda putra, ada Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) yang menjadi juara BWF World Tour Finals 2021 setelah mengalahkan wakil Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo
Adapun final sektor ganda putri dimenangi oleh Kim So-yeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan).
Terakhir, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) berhasil merajai sektor ganda campuran.
Selain ditandai dengan lima laga final, puncak pergelaran BWF World Tour Finals 2021 juga diwarnai oleh sejumlah hal dan fakta menarik.
Curhat Marcus/Kevin
Pertama, ada cerita dari Marcus/Kevin. Mereka mengungkapkan rasa lelah yang semakin terasa ketika bersua Hoki/Kobayashi di partai puncak BWF World Tour Finals.
Pada final kontra Hoki/Kobayashi, Marcus/Kevin berjuang selama 61 menit. Mereka kemudian takluk dengan dengan skor 16-21, 21-13, dan 17-21.
Seusal laga, Marcus mengatakan bahwa dirinya bersama Kevin sangat lelah dan merasa sakit di sekujur badan.
Namun, itu bukan menjadi alasan bagi Marcus/Kevin.
Mereka mengakui permainan apik Hoki/Kobayashi pada partai puncak BWF World Tour Finals 2021.
"Pertandingan berlangsung sangat ketat. Kami mengakui mereka bermain sangat bagus hari ini," kata Marcus kepada awak media.
"Kami jujur sangat lelah. Hari ini semua badan rasanya sakit sekali. Mereka juga merasakan yang sama, tetapi ya memang Hoki/Kobayashi bermain sangat bagus," ujar Marcus.
Kelelahan yang dialami Marcus/Kevin tak lepas dari padatnya jadwal pertandingan.
Selama rangkaian Indonesia Badminton Fastival 2021, mereka telah memainkan banyak pertandingan dan selalu mencapai final.
Sebelum World Tour Finals, Marcus/Kevin lebih dulu mencapai final Indonesia Masters dan Indonesia Open 2021.
Marcus/Kevin selalu melawan Hoki/Kobayashi pada ketiga final tersebut.
Pengakuan Chiharu Shida
Selanjutnya, puncak pergelaran BWF World Tour Finals 2021 juga diwarnai oleh pengakuan yang disampaikan pebulu tangkis ganda putri asal Jepang, Chiharu Shida.
Pengakuan yang disampaikan Chiharu Shida berkaitan dengan pebulu tangkis kebanggaan Tanah Air, yakni Greysia Polii.
Chiharu Shida memuji Greysia Polii yang masih tetap eksis dan mampu bersaing meski tidak muda lagi.

Terbukti, Greysia Polii yang telah menyentuh 34 tahun berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama pasangannya, Apriyani Rahayu.
Pada BWF World Tour Finals 2021, Greysia bersama Apriyani juga mampu mencapai semifinal sebelum takluk dari Nami Matsuyama/Chiharu Shida.
Sebelumnya, Greysia juga mencatatkan satu gelar juara dan satu runner up di turnamen BWF World Tour.
Greysia bersama Apriyani menjadi kampiun di Thailand Open dan runner up di ajang Indonesia Open 2021.
Serangkaian prestasi itu diraih Greysia Polii saat melawan pemain-pemain yang lebih muda darinya.
Hal tersebut mengundang decak kagum dari Chiharu Shida yang belakangan kerap bersua Greysia/Apriyani.
Chiharu Shida mengakui Greysia Polii sebagai salah satu pebulu tangkis yang ia idolakan.
Pemain berusia 24 tahun itu mengatakan bahwa dia ingin seperti Greysia Polii yang sanggup berprestasi meski sudah tak lagi muda.
"Dia (Greysia Polii) luar biasa. Jarak umurnya dengan Apriyani jauh sekali, tetapi dia bisa membimbing Apriyani dan jadi kakak yang baik di dalam dan luar lapangan," kata Chiharu Shida menjawab pertanyaan Kompas.com, Minggu (5/12/2021).
"Waktu Olimpiade, saya menonton pertandingan Greysia dan Apriyani. Saat itu saya yakin mereka bisa meraih emas karena auranya Greysia beda sekali."
"Dia benar-benar salah satu sosok pebulu tangkis yang diidolakan dan saya ingin seperti Greysia Polii pada masa depan," tutur Chiharu Shida.
Adapun Chiharu Shida dan Nami Matsuyama baru saja mengalami kekalahan dari Kim So-yeong/Kong Hee-yong pada final BWF World Tour Finals 2021.
Pada pertandingan yang berlangsung selama 44 menit, Matsuyama/Shida kalah dua gim langsung 14-21 dan 14-21.
Hattrick di Bali
Hattrick di Bali, menjadi fakta yang lahir pada puncak pergelaran BWF World Tour Finals 2021.
Fakta tersebut diukir oleh ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Dechapol/Sapsiree mendominasi tiga turnamen yang termasuk dalam rangkaian Indonesia Badminton Festival 2021 di Bali International Convention Centre & Westin Resort, Nusa Dua, Bali.
Mereka berhasil mengukir hattrick alias tiga kali juara secara beruntun pada Indonesia Masters, Indonesia Open, dan BWF World Tour Finals 2021.
"Kami sangat senang bisa menang di sini. Perasaan yang luar biasa dan sulit diungkapkan," ujar Dechapol seusai memastikan gelar ketiga di Bali pada BWF World Tour Finals 2021.
"Kemenangan ini adalah hasil kerja keras kami dan pelatih. Semua membuat kami yakin untuk bertanding dan menang," ujar Popor, sapaan akrab Sapsiree, menambahkan.
"Persiapan yang kami lakukan sudah tiga bulan lalu. Untuk sukses di Bali, kami hanya lakukan stretching, recovery fisik, dan melakukan latihan biasa saja," ujar Popor mengungkapkan.
"Kami senang berada di sini. Bertanding dan menjadi juara sekaligus merasakan suasana Bali," tutur Popor soal pengalaman mengkuti tiga turnamen di Bali. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BWF World Tour Finals: Curhat Marcus/Kevin, Pengakuan Chiharu Shida, hingga Catatan Hattrick di Bali