Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Kala Pengelola Hotel harus Dongkrak Okupansi dan Perketat Prokes bagi Tamu dan Pengunjung

Periode September hingga November kemarin okupansi hotel sudah tumbuh menjadi kisaran 40-60%.

Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo
Hotel Horison 

"Kami tidak masalah jika hotel harus kembali merasakan PPKM level 3, asalkan semua kegiatan masyarakat juga dibatasi," harapnya.

Gandeng Kafe dan Resto

Nur Rofi selaku Asst Sales Manager Hotel Santika Pekalongan mengatakan, di Hotel Santika Pekalongan okupansi naik sekitar 55 %. Menurutnya, capaian di saat pandemi segitu sudah luar biasa.

"Kemarin anggaran banyak refocussing sehingga pemerintah hemat anggaran. Dampanya okupansi hotel juga turun. Tapi saat ini okupansi sudah lumayan tumbuh lagi," kata Nur Rofi, Minggu (5/12).

Tamu yang paling banyak menginap di Santika Pekalongan, mayoritas dari pemerintahan dan korporasi. Kemudian, untuk wisatawan belum banyak ke sini. "Hotel Santika Pekalongan kan hotel bisnis, jadi para tamu yang datang ke sini rata-rata government dan korporasi," terangnya.

Menurutnya, para tamu dari pemerintahan atau korporasi itu termasuk anggota dewan dari luar kota. "Pekalongan jadi terfavorit, mereka bisa berbelanja batik juga," ungkapnya.

Strategi tingkatkan okupansi di masa pandemi, Santika sediakan oleh-oleh khas Pekalongan. Kemudian, memberikan paket stay di kafe ataupun resto di Sigandu, Kabupaten Batang.

"Oleh-oleh yang kami tampilkan ini, ingin menjelaskan bahwa di Pekalongan tidak hanya batik ataupun nasi megono saja. Jadi, kami berinovasi membuat oleh-oleh yang nantinya bisa dibawa pulang tamu hotel," terangnya.

Dia pastikan prokes di Santika Pekalongan sangat ketat, baik tamu sebelum masuk, di kamar, dan di restoran semua sangat ketat. "Tamu wajib scan barcode PeduliLindungi, cek suhu badan, pakai masker dan hand sanitizer.

"Di kamar kami sediakan dua masker, handuk diplastik, makan tamu diambilkan karyawan hotel, dan paling utama yaitu semua karyawan hotel sudah divaksin Covid-19," tambahnya. (afn/dro/fba/jti)

Baca juga: OPINI Rejeki Wulandari : Paras Ekonomi Global 2022

Baca juga: Hotline Semarang : Adakah Syarat untuk Masuk Kota Semarang Saat Libur Nataru?

Baca juga: Fokus : Semeru Mengajarkan Pentingnya Edukasi Mitigasi

Baca juga: Tips dan Cara Mengonsumsi Jahe Agar Manfaatnya Maksimal, Jangan Berlebihan, Ini Takaran yang Pas

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved