Berita Bola
Kalah di Final, Permainan Kuda Sakti FC Tetap Diapresiasi
Usai laga final berlangsung, ketua Kuda Sakti FC, Didik Hartanto mengakui timnya kurang beruntung pada pertandingan tersebut.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Turnamen sepakbola KU-40 Piala Rambo 4294-Kuda Sakti FC I 2021 telah berakhir dengan mengeluarkan tim Siasat Sakti Leo (SCL) Legend sebagai kampiun usai menang tipis atas Kuda Sakti FC di laga final dengan skor 1-0.
Pada pertandingan yang berlangsung di Lapangan Parade Kodam IV/Diponegoro, Minggu (5/12/2021) lalu tersebut, pertandingan berlangsung sengit dan menarik meski berjalan dalam guyuran hujan deras dan lapangan becek.
Pemain SCL, Sumaryanto mencatatkan skor untuk timnya pada menit 19, sekaligus menjadi gol semata wayang di pertandingan ini.
Usai laga final berlangsung, ketua Kuda Sakti FC, Didik Hartanto mengakui timnya kurang beruntung pada pertandingan tersebut.
Sebab, dari segi permainan, Alejandro Tobar dan kawan-kawan juga tampil apik.
Didik berharap, kekalahan di laga final ini menjadi pembelajaran sekaligus evaluasi bagi Kuda Sakti FC untuk lebih maksimal melakukan persiapan pada saat menghadapi event-event selanjutnya.
"Kami kurang beruntung pada laga final ini. Tetapi terlepas dari itu, dalam pertandingan ada yang menang dan ada yang kalah. Ini juga bahan evaluasi buat kami agar ke depan biar mereka berlatih lebih giat lagi. Ke depan bisa menjuarai turnamen-turnamen yang akan datang," kata Didik.
Di sisi lain, faktor nonteknis yakni cuaca menjadi kesulitan tersendiri bagi kedua tim pada laga final.
"Segi permainan Kuda Sakti FC tidak kalah. Cuma karena cuaca, aliran bola di lapangan kurang bagus. Kekalahan bagi kita, tapi kita tetap mengakui lawan lebih unggul. Mereka mendapat peluang yang berhasil mereka konversi menjadi gol," ungkap mantan peraih emas cabor tinju pada PON XII 1989 Jakarta tersebut.
Turnamen Sepak Bola KU-40 Piala Rambo 4294-Kuda Sakti FC I 2021 ini merupakan yang pertama di adakan dan diikuti 16 tim dari berbagai daerah dan Kota di Jateng dan DI Yogyakarta.
Antara lain Kuda Sakti FC, All Stars Kendal, Japri FC SMG, Bawal CBR 96 FC, Bojong Putra FC, PSPM Smg, Kames FC, Persika KRA Solo, SCL, Semarang United, PSAS, TFC, Apac Inti legend, Sleman Abiyoso FC, PSPG Plantungan dan Sayung Legend.
Jika tak ada kendala, turnamen tersebut diagendakan sebagai event tahunan.
Turnamen ini, kata Didik untuk menyemarakkan sepak bola di Ibu Kota Jateng. Selain itu, sekaligus sebagai wadah mantan pemain yang sudah berusia 40 tahun ke atas untuk bersilaturahmi.
Meski sudah pensiun dari sepak bola, semangat yang diusung turnamen ini adalah pentingnya olahraga bagi kesehatan.
Turnamen ini memiliki daya tarik tersendiri di kalangan pecinta sepakbola, sebab banyak di isi mantan pesepakbola profesional.