Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Muktamar ke 34 NU

KH Said Aqil Siradj Siap Maju Lagi dalam Bursa Ketum di Muktamar NU, Ada Maksud untuk Pilpres 2024?

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj menegaskan dirinya tak terobsesi maju dalam kontestasi politik Pemilu 2024, termasuk soal Pilpres.

Editor: moh anhar
TRIBUNNEWS.COM/FRANSISKUS ADHIYUDA
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pernyataan KH Said Aqil Siradj terkait kesiapan untuk maju lagi dalam bursa ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) disinggung soal momen pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Apakah posisi sebagai pimpinan ormas besar islam nanti sebagai pijakan dalam Pilpres 2024?

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj menegaskan dirinya tak terobsesi maju dalam kontestasi politik Pemilu 2024, termasuk soal Pilpres.

"Enggak ada obsesi seperti itu, tidak ada, karena saya bukan maqomnya. Bukan bidangnyalah sebagai pejabat politik," ujar Said Aqil Siraj di Kawasan Matraman Timur, Jakarta, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Pemkot Tegal Tak Masalah PPKM Level 3 Dibatalkan: ini harus ada pertanggungjawaban

Baca juga: Jalan Rusak di Semarang Jadi Aduan Terbesar Selama November 2021, Disusul Persoalan Parkir dan BRT

Dia menjelaskan selama ini belum pernah menjabat posisi politik seperti menteri hingga Anggota DPR.

"Jadi belum pernah tidak ada obsesi, untuk lebih naik lagi apalagi. Tidak ada sama sekali, tidak ada (obsesi)," katanya.

Sebelumnya, Said Aqil menyatakan telah menerima dukungan dari 28 PWNU se-Indonesia dan para kiai sepuh agar maju kembali sebagai Calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung.

Para kiai sepuh itu antara lain Maulana Habib Luthfi di Pekalongan, Tuan Guru Turmudzi di Lombok, KH Muhtadi di Banten, Hadratusyekh Kiai Dimyati Kaliwungu kendal, KH Agoes Ali Masyhuri di Sidoarjo, KH Bastuni di Tasikmalaya.

"Saya siap mentaati perintah kiai sepuh dan mengabulkan permohonan para pengurus wilayah dan pengurus PCNU agar saya siap dicalonkan kembali sebagai ketua umum PBNU," kata Said dalam konferensi pers di kawasan Matraman Timur, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021).

Hadir dalam konferensi pers tersebut, Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini, Ketua PBNU Robikin dan Marsudi Syuhud, Kader NU yang juga Anggota DPR RI F-PKB, Abdul Kadir Karding, serta jajaran petinggi PWNU se-Indonesia.
Sebelum memenuhi permintaan tersebut, Said terlebih dahulu melakukan istikharah dan ziarah ke sejumlah makam para kiai dan ulama sepuh NU.

"Antara lain saya ziarah ke Lar Batang dan ziarah ke Sunan Gnung Jati, Sunan Ampel di Surabaya, ke Madura Bangkalan, ke makam Gus Dur, setelah anggap cukup ziarah ke para aulia itu, saya mendapatkan ketenangan hati, ketetapan hati, saya terima permintaan atau perintah dari para kiai," ujarnya.


Lebih lanjut, Said memaparkan bagaimana NU telah jauh maju pesat dari segala aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, perekonomian, hingga digitalisasi.

Tak kalah penting, Said juga menilai NU harus menjaga akidah dalam bingkai wasathiah, moderat, dan tasawuf.

"Jadi NU sejak dulu sampai sekarang pemimpinnya boleh berganti, Rais Aam berganti, Ketua Umum berganti, tapi prinsip wasatiah dan tasawuf tak pernah berubah," katanya.

"NU tetap sebagai organisasi Islam besar yang menegakan Islam berperadaban, Islam yang toleran, moderat, santun, dan ramah. Anti radikalisme, anti ekstremisme, apalagi sampai terorisme. Sejak dulu sekarang dan seterusnya," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved