Berita Internasional
138 Orang Tewas dalam Perang Suku di Darfur Sudan
Sedikitnya 138 orang tewas dalam tiga minggu terakhir karena perang suku di Darfur, Sudan.
TRIBUNJATENG.COM, KHARTOUM - Sedikitnya 138 orang tewas dalam tiga minggu terakhir karena perang suku di Darfur, Sudan.
Hal itu disampaikan petugas medis pada Kamis (9/12/2021).
Mereka juga menyalahkan banyaknya kematian akibat layanan kesehatan yang buruk.
Baca juga: Helikopter Militer India Jatuh: 13 Orang Tewas, Termasuk Jenderal Kepala Staf Pertahanan dan Istri
Kericuhan pertama kali pecah pada 17 November antara penggembala unta Arab bersenjata di pegunungan Jebel Moon di Darfur Barat.
Pada Sabtu (4/12/2021), bentrokan terpisah pecah di wilayah Krink di Darfur Barat antara kelompok-kelompok saingan yang menggunakan senjata otomatis.

"Banyak yang terluka tewas karena mereka tidak dapat mencapai fasilitas medis, dan klinik komunitas di daerah pedesaan tidak lengkap," kata serikat dokter di Darfur Barat, dikutip dari AFP.
Dikatakan jumlah korban tewas secara keseluruhan telah mencapai 138, termasuk 25 yang tewas pada Rabu (8/12/2021) di Jebel Moon, dan 106 orang terluka.
Menurut PBB, pertempuran itu membuat lebih dari 22.000 orang mengungsi, dengan 2.000 orang melarikan diri melintasi perbatasan ke Chad.
Darfur pernah dilanda perang saudara yang pecah pada 2003 antara pemberontak etnis minoritas yang mengeluhkan diskriminasi, dan pemerintahan presiden Omar Al Bashir yang didominasi Arab.
Khartoum menanggapi dengan melepaskan milisi Janjaweed, yang dipersalahkan atas kekejaman termasuk pembunuhan, pemerkosaan, dan penjarahan serta pembakaran desa-desa.
Kekerasan tersebut mengakibatkan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Lebih dari 300.000 orang tewas dan 2,5 juta mengungsi selama konflik tersebut, menurut PBB. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perang Suku di Darfur Sudan Tewaskan 138 Orang"
Baca juga: Suami Istri di China Akhirnya Temukan Anaknya yang Diculik Setelah 14 Tahun Mencari