Berita Semarang
Target Satu Juta Pedagang Pasar Rakyat Terdigitalisasi, Mendag: Ini Sudah Hal Tak Terelakkan
Kementerian Perdagangan menargetkan satu juta pedagang pasar rakyat terdigitalisasi pada 2022.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kementerian Perdagangan menargetkan satu juta pedagang pasar rakyat terdigitalisasi pada 2022.
Ini sebagai upaya pemerintah menghapus kemiskinan di Indonesia.
Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Muhammad Lutfi menyebutkan, digitalisasi merupakan hal yang sangat penting.
Baca juga: Wabup Bengkalis Pamer Produk Madu Hitam ke Ganjar Pranowo, Lebahnya dari Pati
Baca juga: Tolak Relokasi dari Kawah Siglagah Batang, Warga: Selama Kondisi Masih Aman, Masih Bertahan
Studi dari Asian Development Bank menunjukkan ketika terjadi krisis Covid-19 ada dua hal yang akan mengubah situasi itu, yakni memerangi Covid-19 dan menuju ke arah digitalisasi.
Maka dari itu, pihaknya akan menggerakkan sektor perdagangan melalui program digitalisasi pasar rakyat dengan target satu juta pedagang.
"Kemendag tahun depan akan memasukkan paling tidak satu juta pedagang pasar rakyat on board untuk digitalisasi. Karena ini bagian yang penting untuk menghapuskan kemiskinan dari bumi pertiwi. Jadi ini mesti dikerjakan bersama-sama," paparnya, dalam dialog "Ekonomi Bangkit Tahun 2022" di Balai Kota Semarang, Rabu (15/12/2021).
Lutfi menjelaskan, pada 2030 mendatang, Indonesia akan masuk top ten ekonomi dunia.
Market terbesar adalah e-commerce, yakni sebesar 34 persen.
Artinya, dalam sepuluh tahun ke depan, masyarakat akan terkoneksi oleh platform digital.
"Jadi kita menjual, membeli, mendekatkan pembeli dan penjual melalui platform digital. Tidak bisa dielakkan. Kita mesti masuk, sekarang atau kapanpun akan masuk ke dalam hal tersebut," jelasnya.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pemerintah mendorong pelaku UMKM bergabung ke platform digital melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Hingga akhir 2020 tercatat sebanyak 11,7 juta UMKM on boarding ke bisnis daring.
Menurut Ita, sapaannya, kampanye Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan pemerintah sejak Mei 2020 diharapkan membantu meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap produk dalam negeri.
Baca juga: Jelang Muktamar ke 34 NU, Empat Nama Menguat dalam Bursa Ketua Umum PBNU
Baca juga: Bupati Pati Pesan Jangan Tergiur Tawaran Pinjol Ilegal
Gerakan itu diharapkan bisa menjadi gerakan nasional yang berkelanjutan.
Digitalisasi ekonomi, salah satunya bisa dilihat mulai tumbuh bisnis berbasis e-commerce atau perdagangan online.
"Adanya wabah pandemi Covid-19 sejak awal April 2020 telah mengakselerasi bisnis berbasis digital itu menjadi lebih marak lagi. Ini menjadi peluang bagi sektor UMKM mengisi pasar tersebut," paparnya. (*)