Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

2 Jenazah di Sungai Serayu Identik Korban Kecelakaan di Nagreg yang Hilang, Ini Kata Polisi

Mayat perempuan ditemukan di muara Sungai Serayu Desa Buton Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap dan mayat laki-laki ditemukan di aliran sungai Serayu

Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muslimah
Tribunnews.com
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM,CILACAP - Mayat perempuan ditemukan di muara Sungai Serayu Desa Buton Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap dan mayat laki-laki ditemukan di aliran sungai Serayu Rawalo Banyumas.

Dua mayat tersebut diduga identik dengan korban kecelakaan di Nagreg Bandung.

Tim penyidik Polrestabes Bandung bersama keluarga kedua jenazah tersebut datangi Polresta Banyumas dan Polres Cilacap untuk memastikan identitas serta ciri-ciri kedua korban tersebut.

Baca juga: Viral Video Menag Yaqut Pegang Pipi Istri, Tantri KotaK Klarifikasi: Saya Berhak Meluruskan

Baca juga: Amalia yang Mayatnya Ditemukan di Bagasi Berulang Tahun Hari Ini, 1 Keinginannya Tak Terwujud

Kabid Humas Polda Jateng M Iqbal Alqudusy menuturkan jenazah wanita ditemukan pada 11 Desember 2021 lalu sekitar pukul 13.00. 

Mayat wanita tanpa identitas tersebut kemudian dilakukan identifikasi penyebab kematiannya oleh tim medis Puskemas Adipala.

"Setelah itu penyidik memberikan informasi ciri-ciri Jenazah ke Polsek dan Polres jajaran pada Jumat 17 Desember 2021 kemarin," ujarnya, Sabtu (18/12/2021).

Kemudian, kata Iqbal, tim penyidik Polrestabes Bandung menghubungi tim inafis Polres Cilacap terkait info dan ciri- ciri Jenazah diduga korban kecelakaan lalu lintas di Nagreg Bandung tersebut.

"Untuk memastikan Tim Penyidik Polrestabes Bandung dipimpin Ipda Dzaki dan  pihak keluarga korban hari ini akan mendatangi Polsek Adipala untuk berkoordinasi memastikan identitas korban dengan ciri ciri Jenazah di Adipala," jelasnya.

Ia menuturkan apabila jenazah itu identik rencananya jika Barang Bukti  yang telah diamankan Inafis Sat Reskrim Polres Cilacap akan diserahkan ke Penyidik Polrestabes Bandung.

Terkait mayat laki-laki, Iqbal menambahkan tim Polrestabes Bandung beserta orang tua  korban mendatangi Sat Reskrim Polresta Banyumas untuk mengecek foto jenazah dan barang-barangnya.

Setelah  penyidik menunjukkan foto-foto Tempat Kejadian Perkara (TKP), foto mayat, foto gigi pada saat otopsi, pakaian dan barang-barang yang di kenakan orang tua, korban  mengakui mayat yang ditemukan di sungai serayu merupakan anaknya berinisial H.S (18) warga Desa Cijolang Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut.

"Selanjutnya terkait barang bukti yang ada, akan diserahkan ke penyidik Polrestabes Bandung," tandasnya.

Dua Remaja Asal Garut dan Bandung Hilang Setelah Kecelakaan di Nagreg, Orangtua Nangis Tiap Hari

Sebelumnya diberitakan, dua remaja kecelakaan di kawasan Nagreg Kabupaten Bandung kemudian hilang diduga diculik. 

Dua remaja itu bernama Handi Saputra (17) warga  Kampung Cijolang Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut dan Salsabila (14) warga Kampung Tegal Lame, Desa Ciaro Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.

Keluarga Salsabila berharap korban bisa cepat ditemukan dengan keadaan selamat. Hingga kini sudah satu minggu, tapi korban kecelakaan di Nagreg, Salsabila (14) dan Handi Saputra (17), belum juga ditemukan. 

Informasi dihimpun, kedua korban dibawa oleh pelaku dan akan dibawa ke rumah sakit.

Namun, saat pihak keluarga dan petugas mencari di beberapa rumah sakit tak ditemukan juga.

Bahkan sore tadi, keluarga dan warga sekitar, berbondong- bondong ikut membantu mencari, namun korban belum juga ditemukan.

Di kediaman korban Salsabila di Kampung Tegallame, Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Selasa (14/12/2021), keluarga korban terlihat terpukul diselimuti rasa sedih, terutama kedua orang tuanya, Jajang (47) dan Suryati (42).

Jajang dan Suryati, saat itu berada di rumah. Tepat di gang dekat rumahnya, beberapa warga yang baru saja pulang, usai mencari korban masih berbincang.

Suryati mengaku, sebelum kejadian kecelakaan, anaknya Salsabila, sedang tidur bersamanya, namun ada temannya datang ke rumah menjemputnya untuk main.

 "Ia pergi gak pamitan, biasanya pamitan dulu karena mungkin saya sedang tidur," kata Suryati, yang terlihat berkaca- kaca.

Tiba-tiba, kata Suryati, ada kabar anaknya dengan temannya Handi, kecelakaan di depan.

"Saya kaget lemas, mendengar itu, saya menunggu di rumah," kata Suryati. 

Dia dan anggota keluarganya yang lain mengecek ke lokasi kecelakaan. Dia mendapati informasi bahwa anaknya dibawa ke rumah sakit. Namun hingga kini, dia tidak bisa menemukan anaknya.

"Tahu anak saya tak ditemukan, tentu lebih kaget dan lemas," kata Suryati.

Suryati berharap, anaknya bisa cepat ditemukan atau ada yang mengantarkan anaknya ke rumahnya.

"Mudah-mudahan salamet dan sehat, upami tos teu aya anging gusti Allah nu ngatur (kalau sudah meninggal, hanya Alloh yang mengaturnya)," kata dia.

"Semoga ada yang menemukan anak saya, mau dalam konsisi seperti apapun, semoga ada yang mengantarkannya," katanya.

Jajang mengaku kaget saat pertama mengetahui kejadian yang menimpa anaknya, badannya lemas, hingga tak mampu ikut mencari.

"Saya mah gak kuat, diam saja di sini Deden dan yang lainnya terus mencari," kata, yang matanya terlihat berkaca-kaca.

Jajang mengungkapkan, sejak kejadian 8 Desember hingga kini, adiknya Deden, keluarga, serta warga setempat juga ikut mencari namun belum ditemukan.

"Semoga cepat ditemukan," ucapnya, sambil memegang foto korban.

Kata Orangtua Handi

Entes Hidayatulah, ayah korban bernama Handi, sudah enam hari mencari keberadaan anaknya yang tertabrak itu namun tidak kunjung ditemukan.

"Saya sudah mencari ke setiap rumah sakit yang ada di Jawa Barat, ke Ciamis, Tasik, Garut, Cicalengka semua sudah dicari tapi tidak ada, enam hari pencarian tidak ada," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Senin (13/12/2021).

Entes mengatakan dari keterangan warga di lokasi kejadian, anaknya itu dibawa langsung pengemudi yang diduga menabrak kedua korban. Hingga saat ini tidak diketahui anaknya tersebut dilarikan kemana.

Video terkaparnya dua anak tersebut beredari di media sosial, terlihat kedua korban tengah terkapar tidak bergerak di depan mobil yang diduga menabrak keduanya.

"Ada saksi di lokasi yang bilang ke saya bahwa anak saya dimasukan ke dalam mobil tersebut, katanya mau dibawa ke rumah sakit, ke arah Limbangan," ujarnya.

Entes menjelaskan saat ini pun pihak keluarganya masih mencari keberadaan Handi dan Salsabila. Pihaknya juga telah melapor ke Polsek Limbangan terkait musibah yang menimpanya.

Kapolsek Limbangan, Kompol Uus Susilo membenarkan kejadian tersebut, pihaknya selama ini masih berupaya mencari keberadaan korban.

"Betul, itu kejadiannya di Nagreg Bandung, tapi ada satu warga kami korbannya, orantua korban juga sudah datang ke kami," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.

Uus menjelaskan saat ini pihaknya dan tim Sancang Polres Garut sedang menelusuri keberadaan korban. Menurutnya kejadian dua orang anak tersebut juga viral di media sosial. (*)

TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved