Mom N Kid
Ucapan Kata Sederhana, Manfaatnya Luar Biasa, Begini Cara Membiasakan untuk Anak dalam Keseharian
Semenjak kecil, orangtua perlu membangun mental anak melalui komunikasi dengan prinsip membiasakan pengucapan kalimat atau kata-kata positif.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: moh anhar
Wahyu mengungkapkan, selain memiliki manfaat positif terhadap perkembangan karakter serta kepercayaan diri anak afirmasi positif membuat anaknya memiliki simpati dan empati ditambah sabar.
“Yang saya lihat anaknya tenang, sabar. Jadi, dia tahu ketika teman bermainnya ingin meminjam mainan begitu dia memberi respon meminjamkan tanpa anaknya meminta. Selain itu, afirmasi saja sebenarnya tidak cukup jadi orangtua juga harus memberikan contoh tindakan,” ujarnya
Pihaknya menjelaskan, meski peran afirmasi positif dianggap kecil tetapi sebagai dasar menurutnya sangat penting.
Sebab, pengaruh lingkungan sekarang dampak adanya perkembangan teknologi membuat tumbuh kembang anak lebih cepat khususnya mengetahui bahasa-bahasa orang dewasa walaupun tidak memahami maksudnya.
Ibu satu anak itu melanjutkan, selain pengucapan kalimat-kalimat positif dan menghargai tidak jarang dia memberikan tontonan yang mengasah emosional anak baik berupa animasi kartun atau model percakapan.
Pada kondisi sekarang kata dia, banyak metode membangun kepribadian anak tetapi yang utama dari parenting orangtua tidak menimbulkan anak stres.
“Paling kalau saya begitu-begitu saja. Dengan terbiasa kita ucapkan kalimat-kalimat positif anak juga mudah diberi pengertian, lebih kayak bersyukur saja jika saya lihat.
Tapi, yang utama anaknya senang tidak stres. Jadi, afirmasi positif sebenarnya bagi saya pribadi lebih kayak mendoktrin anak saja untuk terus pikirannya positif,” jelasnya.
Orangtua Harus Terlibat Aktif
Henny Setyawati MPSi, Psikolog RS Columbia Asia Semarang, memaparkan, ketika bayi berusia enam bulan pada dasarnya sudah mulai berinisiatif.
Sehingga, untuk perkembangan anak orangtua tidak cukup dengan memberikan afirmasi positif.

Melainkan, anak butuh melihat ekspresi kasih sayang orangtua untuk membangun harga dirinya, butuh melihat bagamana perilaku orangtua mensupport, bukan sekadar kata-kata.
Maka, orangtua harus terlibat aktif dalam interaksi secara positif dengan anak seperti membalas atau memberikan respon terhadap bayi supaya tumbuh rasa berharga, dan perasaan mampu.
Sebab, bayi yang diasuh dengan tercukupi kebutuhan emosionalnya, akan mengembangkan perasaan berharga (harga diri), perasaan mampu, dan juga mengembangkan kekebalan psikologis (emotional resilience).
Tapi, sebaliknya, jika kebutuhan emosional anak semasa kecil tidak dicukupi dengan baik, semua itu tidak berkembang, dan afirmasi positif bisa dibilang tidak akan mengubah apapun.