Mom N Kid

Ucapan Kata Sederhana, Manfaatnya Luar Biasa, Begini Cara Membiasakan untuk Anak dalam Keseharian

Semenjak kecil, orangtua perlu membangun mental anak melalui komunikasi dengan prinsip membiasakan pengucapan kalimat atau kata-kata positif.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: moh anhar
DOKUMENTASI PRIBADI
Nur Afida (29) saat memberikan afirmasi positif ke anaknya dengan mengangkat tulisan berisi pujian saat berhasil menyelesaikan permainan di rumahnya, Jumat (24/12/2021). 

Sebab, bayi yang diasuh dengan tercukupi kebutuhan emosionalnya, akan mengembangkan perasaan berharga (harga diri), perasaan mampu, dan juga mengembangkan kekebalan psikologis (emotional resilience).

Tapi, sebaliknya, jika kebutuhan emosional anak semasa kecil tidak dicukupi dengan baik, semua itu tidak berkembang, dan afirmasi positif bisa dibilang tidak akan mengubah apapun.

Karena itu, yang lebih baik daripada afirmasi positif adalah menilai, mengevaluasi dengan detail. Misalnya, ketimbang hanya mengatakan kepad anak "kamu pintar", lebih baik tunjukkan secara jelas, apa yang bagus, seperti anak bisa menghafal urutan bagian tubuh organ pencernaan.

Dengan detail, anak akan lebih terbiasa mengevaluasi secara spesifik, bukan general. Harus diakui, afirmasi positif melalui kalimat kata-kata atau ucapan bisa membangkitkan semangat, seolah-olah seperti memerintahkan diri untuk taat sesuai kata-kata itu.

Tetapi, tidak menyelesaikan kecemasan yang ada dibaliknya seperti orang yang tidak percaya diri, tidak yakin dengan kemampuannya banyak sebabnya karena latar belakang masa bayi sampai kanak-kanak dimana pola pengasuhan, inisiatif bayi kurang direspon secara positif lantaran kekurangan proses pembelajaran atau standar diri yang terlalu tinggi.

Baca juga: Viral Video Satpam Tersambar Petir, Ini 10 Langkah Menghindari Bahaya Petir, Matikan Alat Elektronik

Baca juga: Ganjar Gowes Bersama Dirgakkum dan Dirut Jasa Raharja, Bagi Bingkisan ke Petugas Jaga Posko Nataru

Jadi, untuk mengatasi masalah harus ke sumbernya tidak bisa dengan afirmasi positif saja. Ekspresi kasih sayang berupa senyuman, tatapan mata antusias, pelukan, ciuman, dukungn saat anak berinisiatif, orangtua menghargai keinginan anak, usaha anak untuk mencoba walau hasilnya tidak sebagus harapan orangtua sangat penting.

Sehingga, kecemasan harus diselesaikan dengan menyusun strategi realistis, bukan cuma berkata-kata menyemangati diri meskipun itu juga tindakan positif. Namun, umumnya kesalahan adalah orang mengingkari rasa cemas.

"Sedangkan, rasa cemas harus disadari, diterima, dipikirkan baik-baik kemungkinan buruk yang dicemaskan supaya bisa melihat secara detail sehingga menemukan langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah atau menghadapi hal buruk itu," papar Henny Setyawati. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved