Berita Viral
Haul Gus Dur, Menag Gus Yaqut Cholil Quomas: Beliau Terus Dibutuhkan 100 Tahun ke Depan
Haul Gus Dur diperingati pada 30 Desember. Gus Dur meninggal dunia pada 30 Desember 2009 di Jakarta. Yahya Cholil Staquf, mengenang sosok Gus Dur
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Haul Gus Dur diperingati pada 30 Desember.
Gus Dur meninggal dunia pada 30 Desember 2009 di Jakarta.
Dalam rangka memperingati meninggalkany Gus Dur, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, mengenang sosok Presiden ke-4 Indonesia itu.
Gus Yaqut mengatakan nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur akan terus relevan dan akan terus dibutuhkan karena dia telah menghadirkan perjuangan perabadan.
"Gus Dur akan terus relevan dan sebetulnya akan terus dibutuhkan karena beliau menghadirkan perjuangan beradaban," tulis Gus Yaqut di akun akun Twitter-nya @YahyaCStaquf.
Gus Yahya mengatakan bahwa bangsa masih akan membutuhkan apa yang dimiliki oleh Gus Dur hingga 100 tahun ke depan.
"Kita akan butuh Gus Dur 100 tahun kedepan, ber-NU seharusnya dengan ber Gus Dur yaitu mengikuti keteladanan, gerakan, pemikiran Gus Dur Alfatiha," tulisnya.
Biodata Gus Dur
Abdurrahman Wahid atau lebih terkenal dengan sebutan Gus Dur adalah Presiden Keempat Republik Indonesia.
Gus Dur menduduki kursi orang nomor satu di Indonesia pada 20 Oktober 1999, menggantikan B.J. Habibie. Masa pemerintahannya tidak lama, Gus Dur menjabat sebagai Presiden Indonesia hingga 23 Juli 2001.
Gus Dur lahir di Jombang, 7 September 1940, merupakan anak pertama dari enam bersaudara.
Gus Dur adalah putra dari KH Wahid Hasyim dan Hj. Sholichah. Gus Dur juga merupakan cucu dari KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama.
Semasa kecil, Gus Dur sempat berpindah dari Jombang ke Jakarta untuk menempuh pendidikan karena mengikuti ayahnya.
Sepeninggal KH. Wahid Hasyim pada 1954, Gus Dur meneruskan pendidikannya di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.