Berita Kudus
Pembelajaran Tatap Muka di Kudus Sudah 100 Persen, Protokol Kesehatan Harus Dijalankan
Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Kudus untuk jenjang SD dan SMP sudah berlangsung 100 persen.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Kudus untuk jenjang SD dan SMP sudah berlangsung 100 persen.
Dalam pelaksanaannya, protokol kesehatan merupakan hal mutlak.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Moch Zubaedi mengatakan, pembelajaran tatap muka memang dibolehkan dijalankan 100 persen untuk daerah yang menduduki level 2.
Baca juga: Kepala Rutan Kelas IIB Salatiga Ingatkan Jajaran Waspada Penyebaran Covid 19 varian Baru
Baca juga: Kota Tegal Mulai PTM Secara 100 Peren, Disdikbud: Tapi Belum Semua
Pihaknya juga sudah membuat edaran untuk seluruh kepala SD dan SMP.
"Semua SMP SD sudah 100 persen tatap muka. Kudus kan level 2. Kemarin kami sudah buat edaran ke kepala SMP dan SD," kata Zubaedi, Selasa (4/1/2022).
Untuk memastikan pembelajaran tatap muka tetap memerhatikan protokol kesehatan, Zubaedi juga menyempatkan untuk meninjau sejumlah sekolah.
Terakhir, dia meninjau SMP 3 Kudus.
"Saya sudah pesan ke semua. Tetap prokes dijalankan. Walaupun 100 persen tetap dijalankan," kata dia.
Di SMP 3 Kudus misalnya, dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengenakan masker.
Sebelum masuk lingkungan sekolah, mereka harus cuci tangan dan mengecek suhu tubuh.
Sementara itu, Kepala SMP 3 Kudus, Suhartono mengatakan, bahwa pihaknya telah menyiapkan sejak jauh-jauh hari perihal protokol kesehatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran tatap muka.
Pihaknya juga telah membentuk Satgas di internal sekolah.
Baca juga: Kegiatan Aksi Peduli Nataru 2021 Pramuka Peduli Tengaran Berakhir
Baca juga: Di Komplek Pemakaman, Lima Pemuda di Pajang Laweyan Ini Malah Asyik Nenggak Miras
Pihaknya juga memberi tahu wali murid sejak sebelumnya jika pembelajaran tatap muka akan berlangsung 100 persen.
Katanya, wali murid pun mendukung.
"Untuk pembelajaran berlangsung 6 jam pelajaran. Setiap jam 40 menit. Ditambah istirahat 20 menit. Pembelajaran selesai pukul 11.20," kata dia. (*)