Berita Internasional
PM Haiti Jadi Target Pembunuhan saat Perayaan Hari Nasional
Perdana Menteri Haiti Ariel Henry menyatakan dirinya menjadi sasaran upaya pembunuhan saat perayaan hari nasional akhir pekan lalu.
Penculikan sehari-hari
Meningkatnya jangkauan geng kriminal di seluruh negeri merusak harapan untuk meningkatkan kondisi kehidupan warga Haiti biasa, yang menjadi korban penculikan setiap hari oleh kelompok-kelompok kejam.
Dua tahun setelah kepergian polisi PBB dari negara itu, perdana menteri bersikeras bahwa pasukan Haiti akan dapat memulihkan keamanan.
"Sejauh ini saya tidak pernah meminta pasukan asing," kata Henry kepada AFP, meskipun dia mengatakan masyarakat internasional harus mendukung polisi negara itu dalam pelatihan dan mungkin peralatan.
"Dengan orang-orang kami, dengan polisi, kita akan ke sana, kita harus ke sana," katanya.
Setidaknya 950 penculikan tercatat di Haiti pada 2021, menurut Pusat Analisis dan Penelitian Hak Asasi Manusia, organisasi yang berbasis di Port-au-Prince.
Oktober lalu, 17 warga Amerika Utara yang terkait dengan kelompok bantuan Kristen diculik setelah mengunjungi panti asuhan di dekat ibu kota di daerah yang dikendalikan oleh apa yang disebut "400 Mawozo", salah satu geng paling kuat di Haiti.
Para sandera terakhir dibebaskan bulan lalu.
Pada bulan April, 10 orang termasuk dua orang Perancis, diculik dan ditahan selama 20 hari oleh 400 Mawozo di wilayah yang sama.
Pada Agustus, gempa bumi bermagnitudo 7,2 menewaskan lebih dari 2.200 orang dan menghancurkan atau merusak berat puluhan ribu rumah di negara yang masih dalam pemulihan dari gempa dahsyat tahun 2010 itu.
Haiti semakin sengara, setelah 75 orang tewas bulan lalu dalam sebuah ledakan ketika mencoba menyedot bensin dari kapal tanker yang kecelakaan di Cap-Haitien kota terbesar kedua di Haiti. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Presiden, PM Haiti Ariel Henry Juga Jadi Target Pembunuhan"
Baca juga: Jadi Tersangka Berita Bohong, Habib Bahar bin Smith Langsung Ditahan