Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Sambangi Anak Dua Tahun yang Terbakar Spiritus, Bupati Batang Wihaji Pastikan Bantuan Tersalurkan

Berusaha tegar, tangisan Kristi pun akhirnya tak terbendung saat rumahnya disambangi Bupati Batang Wihaji

Penulis: dina indriani | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI
Bupati Batang Wihaji saat menjenguk Dwi Fajar Ramadhan di rumahnya, Senin (10/1/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Berusaha tegar, tangisan Kristi pun akhirnya tak terbendung saat rumahnya disambangi Bupati Batang Wihaji. 

Ibu muda berusia 26 tahun itu tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kejadian nahas yang menimpa putra bungsunya.

Adalah Dwi Fajar Ramadhan, anak yang berusia dua tahun itu mengalami luka bakar 70 persen di tubuhnya akibat terbakar air spiritus.

Baca juga: DKK Karanganyar Masih Tunggu Petunjuk dari Pemerintah Pusat terkait Vaksin Booster

Baca juga: Warga Kudus yang di Jabodetabek Siap Promosikan Potensi Wisata Kota Kretek

"Saat itu saya lagi kerja di warung di tempat saudara, tanpa sepengetahuan saya Dwi Fajar masih bermain spirtus dengan kakaknya yang lagi bermain korek api, tak selang beberapa lama tahu-tahu badan adiknya sudah terbakar," tutur warga dukuh Gedangan RT 02 RW 05 desa Ujungnegoro Kecamatan Kandeman itu, Senin (10/1/2022).

Ia pun berharap dengan hadirnya Bupati Batang bisa memberikan solusi agar luka bakar anaknya bisa pulih seperti semula. 

"Sudah saya bawa ke Rumah Sakit QIM, Alhamdulillah lukanya sudah mendingan tapi jari sebelah kanan belum bisa diluruskan, saat ini masih harus menjalani fisioterapi seminggu dua kali," jelasnya.

Bupati Batang Wihaji mengatakan, program tilik warga biasa dilakukan setiap Selasa, tapi kemarin ada laporan warga di Curhat Wihaji ada anak terbakar air spirtus. 

"Saya kira karena terjadi pada anak harus ada perhatian serius untuk masa depan anak, makanya tadi malam saya WA Pak Camat untuk analisa dulu, kalau memang membutuhkan kita tolong. 

Tapi kalau ekonominya oke, biasanya sudah tertangani," terangnya.

Menurutnya, dilihat dari kondisi rumah, kondisi cukup layak.

Hanya saja memang sang ayah, Rukun Slamet hanya seorang nelayan.

"Rumahnya cukup layak, tapi ayahnya nelayan yang sampai sekarang saja belum tahu kalau anaknya luka terbakar.

Dalam tiga bulan ini butuh makan dan pengobatan, Alhamdulilah Bu Lurah, Pak Camat juga sudah bantu, Pemkab Batang juga wajib hadir membantu warganya," jelasnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Batang itu juga meminta orang tuanya untuk bersabar, terus ikuti saran dari dokter yang menanganinya. 

Karena saat teknologi kedokteran sudah canggih, jadi luka bakarnya bisa pulih walaupun tidak 100 persen. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved