Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Andre Pembunuh Istri di Semarang Jadi Posesif sejak Pulang dari Magetan: Istri Pergi Selalu Diikuti

Endah Safitri (26) atau biasa disapa Indah dibunuh oleh suaminya sendiri, Kanipah alias Andre.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: M Syofri Kurniawan
Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Rumah kos tempat terjadinya pembunuhan di Jalan Srinindito Baru RT 11 RW 1 Kelurahan Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang wanita penjahit di Kota Semarang menjadi korban pembunuhan.

Endah Safitri (26) atau biasa disapa Indah dibunuh oleh suaminya sendiri, Kanipah alias Andre.

Kakak korban, Eni Suprapti, menyebut biduk rumah tangga adiknya sejauh ini baik-baik saja.

Baca juga: Dia Rajin Salat dan Ngaji, Kami Tak Menyangka Dia Tega Bunuh Adik Saya

Eni mengungkapkan, selama tinggal bertahun-tahun di rumah orangtuanya dua sejoli itu rak pernah bertengkar.

Mereka telah menempuh hidup rumah tangga selama 7 tahun.

Selama itu tak pernah ada kejadian cekcok di antara keduanya.

"Kehidupan mereka harmonis.

Memang ada perubahan setelah mereka kembali dari Magetan, Jawa Timur, tempat tinggal pelaku," paparnya.

Mereka berdua memang sempat tinggal di Magetan beberapa bulan lalu kembali ke Kota Semarang.

Selepas ikut di rumah orangtua korban, mereka berdua memilih mengontrak mulai dua minggu terakhir.

Sejak mengontrak itulah, lanjut Eni, ada perubahan signifikan dari diri pelaku.

Di antaranya, selalu membatasi ruang gerak istrinya alias posesif.

Pelaku selalu mengikuti istri atau korban kemana pun pergi.

Terutama saat bertemu keluarganya.

"Iya pelaku sejak dua minggu ini kalau ke sini pulang ga pernah pamitan.

Beda dengan yang dulu," ucapnya.

Ia mengaku, sejak di kontrakannya  jarang berkomunikasi dengan adiknya.

"Adik saya dibatasi komunikasinya oleh suami," terangnya.


Pihaknya berharap, pelaku lekas tertangkap.

Kemudian, anak kedua korban yang dibawa selamat.

"Kami minta pelaku dihukum seberat-beratnya," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, dugaan pembunuhan terjadi di sebuah rumah kontrakan di Jalan Srinindito Baru RT 11 RW 1 Ngemplak Simongan, Semarang Barat, Sabtu (15/1/2022) sekira pukul 12.30 WIB.

Korban atas nama Indah Safitri.

Korban tengkurap dengan tubuh bersimbah darah.


Posisi terakhir di ruang tamu.

Tubuh korban alami sejumlah luka tusukan. 

Keterangan para saksi mata, suami korban keluar dari rumah kontrakan itu membawa pisau.

"Iya suaminya keluar bawa pisau, warga tidak berani mendekat karena bawa pisau," ujar saksi mata yang enggan disebutkan namanya kepada Tribunjateng.com.

Saksi itu menyebut, korban keluar mengendarai motor Jupiter.

Membawa pisau dapur, pisau itu dibuang di lapangan kampung yang tak jauh dari lokasi kejadian.

 
"Anaknya ikut dibawa kabur," terangnya.

Sementara itu, teman korban, Dwi Lisyiani mengaku, sebelum kejadian korban sempat bekerja di konveksi yang berjarak 200 meter dari kontrakan korban.

Selepas itu, korban dijemput pulang suaminya untuk beristirahat di kontrakan.

"Habis itu dengar korban diserang suaminya," katanya. 

Ia mengatakan, sebelum kejadian wajah korban tampak murung.

Namun ketika ditanya korban tak ada tak respon.

"Tadi ditanya kenapa ada masalah apa namun diam saja," terangnya.

Pengamatan Tribunjateng.com di lapangan, saat ini pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara.

Resmob Polrestabes Semarang juga terjun ke lokasi kejadian. 

Dugaan perempuan dua anak itu korban pembunuhan. 

Mayat korban yang mengalami sejumlah luka tusukan dibawa ke RSUP Kariadi Semarang pukul 14.30. 

Saat ini pihak kepolisian masih mengejar terduga pelaku pembunuhan. (Iwn)

 

Baca juga: Pembunuhan Penjahit di Semarang: Suami Pergi Berlumuran Darah Bawa Pisau, Ancam Warga yang Tanya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved