China Catat Kasus Covid-19 Harian Tertinggi sejak Maret 2020, Omicron Juga Ditemukan
jumlah infeksi harian covid-19 di China terus melonjak tajam dengan 223 kasus pada Senin (17/1).
TRIBUNJATENG.COM, BEIJING - China mencatat jumlah infeksi harian covid-19 yang terus melonjak tajam dengan 223 kasus pada Senin (17/1). Ini jumlah infeksi harian tertinggi sejak Maret 2020.
Lonjakan infeksi covid-19 itu terjadi tiga minggu menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing yang akan berlangsung pada Februari 2022.
Dari 223 infeksi covid-19 itu, sebanyak 80 kasus ditemukan di kota pelabuhan Tianjin, sementara sembilan kasus lain, termasuk satu kasus covid-19 varian Omicron, sebagai yang pertama, ditemukan di pusat manufaktur utama Guangdong.
Imbas dari lonjakan kasus itu, para atlet Olimpiade dan pejabat yang telah tiba di ibu kota Beijing, diarahkan menerapkan karantina yang dikontrol ketat.
Tak hanya isolasi, para atlet hingga panitia, mereka yang memasuki koridor perjalanan olimpiade seluruhnya dilarang berinteraksi dengan warga Beijing.
China masih memberlakukan kebijakan ketat yang menargetkan nol kasus covid-19, dengan satu di antaranya adalah menerapkan penutupan wilayah (lockdown) di wilayah-wilayah dengan klaster baru covid-19, meski hanya terdeteksi beberapa kasus.
Beijing juga kini meminta tes negatif kepada seluruh pelancong sebelum melakukan perjalanan.
Kota itu juga memberlakukan tes lanjutan bagi mereka yang telah memasuki wilayahnya.
Selain itu, para penduduk juga diminta untuk tak meninggalkan kota menjelang Tahun Baru Imlek Februari mendatang.
Demi mengatasi pandemi, beberapa lokasi wisata di ibu kota juga dilaporkan telah ditutup.
Para pengamat telah memperingatkan bahwa pendekatan nol covid yang sedang berlangsung di China akan semakin membebani perekonomian negara.
Pengetatan itu mencakup lockdown dan sejumlah pembatasan perjalanan.
Zhuhai, kota yang berbatasan dengan pusat perjudian Macau, juga telah mengimbau penduduknya untuk menghindari meninggalkan kota, setelah kota tersebut mendeteksi beberapa kasus Omicron di wilayahnya.
Demi mengendalikan situasi, sekolah-sekolah juga dikabarkan telah ditutup.
Sementara itu, kota Xi'an yang kerap menjadi destinasi wisata populer melaporkan kasus yang melandai setelah hampir satu bulan dilakukan lockdown.
China diketahui telah mengontrol ketat pintu masuk perbatasan negaranya.
China juga dikabarkan melakukan pemotongan nomor penerbangan dan kebijakan 'circuit breaking', yaitu penghentian rute perjalanan jika jumlah infeksi yang dibawa terlalu tinggi. (CNNIndonesia.com)