Berita Sragen
Waspada Demam Berdarah Dengue, Bupati Sragen Minta Pemberantasan Nyamuk Digerakkan Kembali
Musim penghujan yang sudah dirasakan di seluruh Indonesia terlebih Kabupaten Sragen mengakibatkan penyakit DBD mulai menyerang.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Musim penghujan yang sudah dirasakan di seluruh Indonesia terlebih Kabupaten Sragen mengakibatkan penyakit Demam berdarah dengue (DBD) mulai menyerang.
Penyakit menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini sudah mulai menyerang sejumlah anak di Kabupaten Sragen.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati bahkan sempat menjenguk Muhammad Ali Wahyuda (12) warga Wonokerjo, RT 12, Kecamatan Kedawung, Sragen anak yang terkena DBD.
Baca juga: Puncak Musim Hujan, BPBD Kota Semarang Imbau Warga Tetap Waspada Bencana
Baca juga: Tebing Longsor, Timbun Jalan Kabupaten di Desa Limbangan Banjarnegara
Meski Bupati Yuni belum menyampaikan detail kasus DBD di awal 2022 ini, Yuni meminta agar antisipasi DBD dilakukan seluruh keluarga dimulai dari lingkungan rumah.
Selain itu, orang nomor satu di Sragen itu mengatakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sudah mulai dilakukan teman-teman nakes di 20 Puskesmas.
"Teman-teman Nakes di Puskesmas kan sekarang sudah mulai tidak hanya fokus di Covid-19 tapi juga di DBD."
"Dibantu juga dengan teman-teman di desa juga sekarang setiap Jumat sudah ada lagi PSN," kata Bupati Yuni.
Meski belum menyampaikan detail angkanya, Yuni mengaku tren kasus DBD di Sragen pada 2022 ini seperti dua tahun lalu. Meskipun trend DBD ada di setiap tahunnya.
"PSN tentu sudah disosialisasikan ke camat untuk gerakan hari Jumat dilakukan lagi. Dia setiap desa kami juga sudah memiliki kader Jumantik, mereka sudah mulai muter lagi ke rumah dan lingkungan warga," kata Yuni.
Baca juga: Dinkominfo Purbalingga Siap Sukseskan E-Kinerja ASN
Baca juga: Marak Teror Wartawan Gadungan dan LSM ke Kades dan Camat Kebumen
Meskipun begitu, dirinya meminta PSN bisa dilakukan oleh keluarga dari lingkungan rumah yakni menerapkan 3M.
Menguras, Menutup dan Mengubur. Gerakan 3M merupakan cara ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD dari rumah dan lingkungan rumah. (*)