Berita Semarang
Sudah 2 Bulan, Pegawai Karaoke di Semarang yang Diduga Diculik Hingga Kini Tak Ada Kabar
Seorang pegawai karaoke di Kota Semarang yang beberapa waktu lalu dilaporkan hilang dan diduga jadi korban penculikan hingga kini belum ada kabar.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Seorang pegawai karaoke di Kota Semarang yang beberapa waktu lalu dilaporkan hilang dan diduga jadi korban penculikan hingga kini masih tidak ada kabar.
Ia bernama Bagus Pujianto (20), menghilang seusai diantarkan kakaknya, Pipin Puji Astuti (32), dari rumahnya di Demak menuju halte di Penggaron Semarang untuk naik Bus Trans Semarang ke tempat karaoke di Gajahmada sejak 17 November 2021 lalu.
“Sampai saat ini belum ada kabar,” kata Pipin saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Sidak Jalan Ruas Banjarnegara-Pekalongan, Ganjar Tegaskan Petugas Tak Lalai
Baca juga: Mbah Salimah Terharu, Rumah Reotnya di Desa Bocor Kebumen akan Dibangun Donatur
Ia mengaku dirinya dan keluarga sudah tidak pernah dihubungi kembali oleh pria yang mengaku sebagai penculik Bagus.
Saat ini terhitung sudah dua bulan sejak awal hilangnya Bagus.
Pipin mengatakan bahwa pihak keluarga telah menyerahkan semuanya kepada pihak Kepolisian di Semarang.
Pemberitaan sebelumnya, Pipin merasa cemas akan tak kembalinya adik laki-lakinya tersebut.
Pasalnya, seorang pria yang mengaku sebagai penculik menelepon keluarga Bagus dan mengatakan akan mengembalikan Bagus ketika keluarga telah membayar sebuah uang tebusan.
Pria tak dikenal itu mengatakan bahwa saat itu ia bersama Bagus berada di Jakarta.
Orang tak dikenal itu semula menyebutkan jumlah uang sebesar Rp 2,6 juta.
Namun ia kemudian menurunkan jumlah uang yang diminta, sempat sebesar Rp 2 juta dan turun hingga Rp 1,5 juta.
“Saya saat itu panik sekali, berhubung saya tidak punya uang, saya meminta kakak saya dan malam itu juga kami langsung transfer ke rekening BCA penelepon,” imbuhnya.
Dari voice note yang ditunjukkan oleh Pipin, terdengar pria itu berjanji akan mengantarkan Bagus pulang setelah keluarga mentransfer uangnya.
“Mbak jangan khawatir, saya yang antar dia (Bagus) ke bus.
Yang penting itu administrasinya diganti aja diselesaikan, itu dua juta sudah plus ongkos dia pulang, mbak, begitu ya, mbak,” ujar pria itu dalam pesan suara.