Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

RSUD Loekmono Hadi Kudus Kirim Sampel Pasien, Hasilnya Negatif Omicron

Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar, menyebut persiapan bila terjadi ledakan kasus pihaknya telah siap untuk penanganannya.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar, menyebut pasien Covid-19 yang dirawat oleh pihaknya beberapa waktu terakhir ini sangat landai.

Namun hal itu tidak lantas membuat pihaknya abai.

Segenap persiapan ketika sewaktu-waktu terjadi ledakan kasus pihaknya telah siap untuk penanganannya.

Baca juga: Gerebek Kos-kosan di Pecangaan Jepara, Polisi Amankan Lima Pasangan, Ada Kondom Bekas Pakai di Kamar

Baca juga: Kerangkeng Rehabilitasi Milik Bupati Langkat Disebut Kedok, Ini yang Terjadi Jika Pekerja Tanya Gaji

"Fluktuasi pasien sangat landai. Jadi ada satu pasien suspect baru masuk kemarin

. Dia punya penyakit yang lain, dia TBC. Mengantisipasi segala kemungkinan masuk isolasi karena ada sesaknya," kata Aziz, Senin (24/1/2022).

Aziz mengatakan, kesiap-siagaan yang pihaknya lakukan kali ini bukan tanpa alasan.

Kudus pernah mengalami ledakan kasus aktif Covid-19 luar biasa yang dimulai Mei 2022.

Kali ini, terdapat varian baru berupa Omicron, hal inilah yang kemudian membuat pihaknya tetap siaga dan menyingsingkan lengan baju.

Diantara kesiapan yang pihaknya lakukan, yakni menyiagakan sejumlah ruang perawatan untuk pasien Covid-19. Di antaranya ruang ICU dan ruang perawatan di Dahlia engan kapasitas 59 tempat tidur pasien.

"Untuk saat ini masih kosong, tapi untuk perawat dan alatnya siap siaga semua. Semua alat termasuk pasien monitor yang terkonek dengan perawat yang jaga," kata Aziz.

Selain itu, RSUD Loekmono Hadi juga menyiapkan isolasi terpusat yang berada di eks asrama Akbid Kudus. Kapasitas untuk isolasi terpusat itu bisa mencapai 96 tempat tidur.

Saat ini, yang sudah disiagakan ada 28 tempat tidur.

Bahkan, lanjut dia, ketika ada lonjakan kasus luar biasa pihaknya akan mengubah hampir 90 persen ruang perawatan sebagai tempat tidur pasien Covid-19.

Namun Aziz tidak berharap itu terjadi.

"Jadi jangan sampai terjadi, masyarakat sudah capek. Semuanya capai," kata dia.

Deteksi dini kasus aktif varian Omicron juga pihaknya lakukan.

Baca juga: Foto-foto Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat, Migrant Care Sebut 2 Sel untuk Menampung 40 Orang

Baca juga: Polres Salatiga Beberkan Kronologi Kasus Penganiayaan di Kafe Lambada yang Menewaskan Taufiq Restu

Beberapa pekan lalu, pihaknya mengirim sampel pasien untuk dilakukan uji whole genome sequencing (WGS).

Dari situ hasilnya ternyata negatif Omicron.

"Kami kimirkan sampel pasien untuk WGS, hasilnya bukan omicron tapi varian delta. Ini juga kami laporkan ke dinas kesehatan," tandas dia. (*)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved