Berita Semarang
Sambut Imlek, Kopi Semawis Gelar Doa Bersama, Selametan, dan Ketuk Pintu di Klenteng Tay Kak Sie
Kopi Semawis gelar doa bersama, slametan, dan ketuk pintu di Klenteng Tay Kak Sie.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menyambut Tahun Baru Imlek pada 1 Februari 2022, Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) adakan doa bersama, slametan, dan ketuk pintu di Klenteng Tay Kak Sie Jalan Gang Lombok Nomor 62 Kota Semarang pada Minggu (23/1/2022) siang.
Acara ini menghadirkan pemuka agama setempat untuk mengiringi doa. Kolaborasi budaya Jawa dengan sajian makanan tradisional mulai dari nasi tumpeng, gudangan (urap sayur), ayam ingkung, bubur merah-putih, jajanan pasar, pisa

ng setundun, dengan budaya Tionghoa berupa suguhan bakpao di dalam area Klenteng.
Usai doa bersama dan sambutan oleh Harjanto Halim selaku Ketua Kopi Semawis dan Aniceto Magno Da Silva selaku Camat Semarang Tengah Kota Semarang, dan perwakilan dari Klenteng Tay Kak Sie, mengadakan makan bersama dengan segenap hadirin.
Pada kesempatan tersebut, Harjanto Halim menyampaikan acara ini merupakan bagian dari selamatan dan doa untuk agar aktivitas yang akan diselenggarakan berjalan lancar.
Harjanto menambahkan, tahun ini merupakan kali kedua Pasar Imlek Semawis urung diadakan karena adanya pandemi virus corona.
Harjanto mengaku peniadaan acara karena tak ingin menarik kerumunan pada gelaran acara dan mengakibatkan munculnya klaster penyebaran virus baru.
Sebagai pengganti, pihaknya akan merayakan Tahun Macan Air, Harjanto mengagendakan upacara pergantian patung shio dan lampion yang sebelumnya tak pernah ada sebagai penanda perayaan Imlek supaya semangat tetap terjaga.
"Kami akan melaksanakan peletakan patung shio dan peresmian lampion di Pecinan pada 30 Januari 2022 namun tidak secara besar-besaran," ujar Harjanto.
Berbeda dengan perayaaan Imlek pada tahun-tahun sebelumnya diadakan meriah dengan suguhan berbagai kuliner maupun pernak-pernik berkaitan Imlek di sepanjang Jalan Gang Warung dan Jalan Gang Pinggir, tahun ini pun tidak ada perayaan apapun.
Bahkan Tugu Shio di Gambiran masih memajang patung tikus yang mana itu merupakan shio pada tahun 2020 dan momentum penggantian patung shio terlewat satu kali karena adanya pandemi.
Pada momen tersebut, Harjanto sengaja mengadakan acara yang menggabungkan dua budaya bahwa
ia ingin budaya Tionghoa yang ada di Kota Semarang bisa beradaptasi dengan budaya Jawa. Selain itu, Harjanto juga berharap Semarang bisa menjadi Kota Toleransi Beragama dan Berbudaya Nomor 1 di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Camat Semarang Tengah Aniceto Magno Da Silva menyampaikan Pasar Imlek Semawis tahun ini tidak diadakan karena keadaan yang belum memungkinkan meski antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk gelaran tersebut.
Ia berharap tahun depan acara bisa dilaksanakan seperti yang diinginkan masyarakat.