Berita Pendidikan
Soroti Pendidikan Islam di Belanda, Prof Muslih Jadi Guru Besar UIN Walisongo
Prof Muslih dikukuhkan sebagai guru besar Pendidikan Agama Islam dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: moh anhar
Seiring berjalannya waktu, para pemimpin komunitas Muslim pun merasa prihatin lantaran anak-anak harus mengenyam pendidikan sesuai dengan keyakinan yakni Islam.
Masyarakat Muslim pun menuntut kepada pemerintah Belanda agar ada lembaga pendidikan yang mengajarkan Islam seperti halnya pesantren atau madrasah.
"Kita di Indonesia Muslim mayoritas, menuntut adanya Madrasah, no problem at all. Mereka (warga Muslim) posisinya warga minoritas. Mereka ingin anak-anaknya mendapatkan ajaran agama sebagai budaya dan tradisi yakni Islam, meskipun hidup di negara sekuler," ucapnya.
Sebetulnya, ada pendidikan agama yang disampaikan di sekolah umum di sana.
Namun, para orangtua warga Islam ingin agar materi agama disampaikan tidak hanya sebagai formalitas.
Mereka ingin agar pembelajaran Islam disampaikan secara mendalam dan komprehensif.
Namun, berjalannya waktu, pemerintah setempat memperbolehkan adanya pendirian lembaga pendidikan Islam.
Orangtua Muslim ingin anaknya belajar Islam tidak hanya sebatas ilmu atau kesarjanaan saja, tetapi menilai merawat dan memelihara anak-anak dengan cara yang diperintahkan oleh agama Islam sangat penting.
Ini dalam rangka menanamkan nilai-nilai dan norma-norma Islam serta untuk mengkonfirmasi identitas mereka sebagai Muslim.
Sekolah pertama yang dibangun komunitas Muslim adalah sekolah dasar Islam Al-Ghazali di Rotterdam pada tahun 1987.
Mengenai jumlah sekolah Islam di Belanda, angkanya bervariasi.
Ada yang menyebutkan sebanyak 43 sekolah dasar Islam dan satu sekolah menengah Islam di Belanda yang sepenuhnya didanai negara.
Menurutnya, tuntutan agar pemerintah memperbolehkan pendirian sekolah menguat setelah masyarakat Muslim merasa bahwa sudah berjasa terhadap pembangunan di Negeri Kincir Angin tersebut.
Selain itu, jumlah warga Muslih semakin bertambah. Saat ini ada sekitar 400 ribu.
Prof Muslih menuturkan, penyampaian agama Islam ada tiga macam.