Berita Kriminal
Detik-detik Polisi Tembaki Mobil Pembobol Minimarket yang Mencoba Menabrak Petugas
Komplotan spesialis minimarket dihujani tembakan polisi saat disergap anggota Polda Jateng di Gerbang Pintu Tol (GTO) Palimanan, Cirebon.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komplotan spesialis minimarket dihujani tembakan polisi saat disergap anggota Polda Jateng di Gerbang Pintu Tol (GTO) Palimanan, Cirebon.
Meski komplotan itu sudah dikepung namun kelompok itu tetap melawan bahkan seorang polisi nyaris tertabrak mobil yang dikendarai para pelaku.
Mendapat perlawanan tersebut, polisi akhirnya melepaskan tiga kali tembakan ke arah mobil yang merusak tangki bensin mobil dan mengenai seorang tersangka.
Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Grenade Bruno Mars
Baca juga: Jelang Imlek Permintaan Daging Babi di Pasar Gang Baru Kota Semarang Naik 100 Persen
Baca juga: Sinopsis Ouija Origin of Evil Big Movies GTV Pukul 22.00 WIB Teror Arwah Tawanan Perang
"Iya kami lakukan tiga tembakan, satu tembakan mengenai lengan seorang tersangka yang jadi kapten dari komplotan itu yang duduk di tengah bagian kiri," ujar
Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro, Jumat (28/1/2022).
Tiga kali tembakan yang dilepaskan petugas satu di bagian kiri mengenai seorang pelaku berinisial RS dan dua tembakan lainnya mengenai sisi belakang bodi mobil.
Selepas bebas dari kepungan polisi, komplotan yang berjumlah empat orang itu kabur ke arah Cirebon.
Mereka yang mengendarai Avanza Veloz hitam pelat A1438WA lantas kabur ke arah permukiman warga.
Dari tempat itu, mereka lantas kabur menggunakan ojek online dan meninggalkan mobil beserta sejumlah barang bukti hasil curian.
"Warga tak curiga karena mereka saat kejadian mereka bertindak tak mencurigakan. Mereka lantas kabur meninggalkan barang bukti," terangnya.
Ia menyebut, empat pelaku masing-masing berinisial MMP (27) asal Mariah Hombang, Huta Bayu Raja, Sumateran Utara.
Kemudian RS (27) Silalahi Pagar Batu, Balige, Sumatera Utara.
Pelaku RS dan MMP merupakan seorang residivis di LP Bekasi.
Dua pelaku lainnya berinisial RUS dan KS masih belum tertangkap atau status DPO.
"Kami masih lakukan pengejaran," tuturnya.
Pelaku RS diketahui sebagai kapten komplotan tersebut.