Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kebijakan HET Minyak Goreng Curah Bikin Agen di Pasar Karangayu Pilih Tak Kulakan

Kebijakan harga eceran tertinggi minyak goreng curah Rp 11.500 per liter bikin agen pilih tak kulakan

Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih pujo asmoro
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
KOSONG - Blek atau kaleng yang digunakan sebagai tempat minyak goreng curah di agen minyak goreng di Pasar Karangayu tampak kosong, Sabtu (29/1). Agen minyak goreng curah pilih tak kulakan seiring dengan kebijakan satu harga termasuk minyak goreng curah mulai 1 Februari mendatang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Per 1 Februari, harga eceran tertinggi minyak goreng curah dipatok Rp 11.500 per liter.

Menanggapi kebijakan itu, sejumlah agen dan pedagang minyak goreng di Pasar Karangayu Semarang memilih tidak kulakan produk tersebut.

Saat ini, mereka hanya ingin menghabiskan stok minyak goreng yang sudah terlanjur dibeli, baik curah maupun kemasan.

"Akibat aturan pemerintah minyak goreng satu harga, kami deg-degan tidak berani kulakan minyak goreng baik curah maupun kemasan.

Stok kosong tidak apa-apa," ujar agen minyak goreng Pasar Karangayu, Titin kemarin.

Titin mengaku, kebijakan itu berpotensi merugikannya bila nekat melakukan kulakan minyak goreng.

Ia mengungkapkan, bahkan untuk menghabiskan stok minyak goreng di gudangnya saja, ia rugi.

Sebab, ketika harga minyak goreng terus meroket ia masih memiliki stok 400 karton.

Kerugian yang dideritanya kian bertambah lantaran ada penyeragaman harga yang dilakukan pemerintah.

Pedagang di pasar tradisional seperti dirinya kelimpungan dengan program pemerintah itu.

"Kita kulakan minyak goreng kemasan Desember 2021 lalu Januari 2022 harga naik.

Kemudian kami disuruh menjual seragam sesuai aturan pemerintah, tentu hal itu bikin kami merugi," ujarnya.

Ia pun terpaksa memilih jual rugi ratusan karton minyak goreng kemasan di gudangnya karena tak bisa berlama-lama menahan barang tersebut.

Titin mengaku rugi hampir Rp 10 juta.

"Di jual sekarang rugi, jika dijual nanti kerugian akan lebih besar karena kebijakan pemerintah," sebutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved