Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Harga Jual Beda dengan Minimarket, Pedagang Pasar Tradisional Enggan Kulakan Minyak Goreng Curah

Harga minyak goreng curah yang masih tinggi membuat para pedagang pasar tradisional enggan kulakan barang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga minyak goreng curah yang masih tinggi membuat para pedagang pasar tradisional enggan kulakan barang.

Para pedagang khawatir mengalami kerugian mengingat harganya kalah saing dengan minyak goreng kemasan yang dijual di pasar ritel modern. 

Pedagang Sembako Pasar Peterongan, Sri mengatakan, harga minyak goreng curah masih tinggi yaitu Rp 18,5 - Rp 19 ribu per liter dari distributor.

Baca juga: Bupati Pati Minta Tim Penggerak PKK Bantu Sosialisasikan Vaksin Lansia

Baca juga: Menang Mutlak di Konfercab, Wan Fadhil Sah Jadi Ketua PCNU Grobogan

Para pedagang menjual minyak goreng curah pada kisaran Rp 19 ribu - Rp 20 ribu per liter. 

Dia pun mengaku, sudah tidak kulakan minyak goreng curah sejak pemerintah memberikan subsidi harga minyak goreng kemasan di pasar ritel modern menjadi Rp 14 ribu.

Dia tidak ingin mengambil risiko karena harga kulakan minyak goreng curah masih mahal.

Sedangkan, permintaan masyarakat terhadap minyak goreng curah turun seiring adanya minyak goreng subsidi. 

"Ini yang curah tinggal seliter saja. Saya sudah tidak ambil sejak seminggu yang lalu karena harganya mahal. Pembeli mencari yang Rp 14 ribu tapi di pasar belum ada," ucapnya. 

Senada, pedagang sembako lainnya, Isti juga mengaku sudah tidak menjual minyak goreng curah sejak sepekan lalu tepatnya sejak pemerintah menerapkan harga minyak goreng Rp 14 ribu.

Pasalnya, harga kulakan mahal tidak sebanding dengan perimintaan masyarakat. 

"Saya sudah tidak jualan curah. Kalau saya nyetok jadi kudunan rego karena kulaknya mahal. Mending saya tidak stok," ujarnya. 

Biasanya, lanjut Isti, jika harga minyak goreng kemasan turun, harga minyak goreng curah akan mengikuti.

Hingga saat ini, minyak goreng kemasan di pasar tradisional belum kunjung turun.

Padahal, stok barang lama sudah ditarik oleh distributor. Namun, pihaknya belum menerima stok minyak goreng dengan harga yang baru yakni Rp 14 ribu.

Hal itu menyebabkan ia tak menjual minyak goreng jenis apapun. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved