Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Kesaksian Farid & Titin Asal Samarinda Sebelum Anak Diculik dan Dibunuh di Demak: Ia Selamatkan Kami

Peristiwa pembunuhan balita asal Kota Samarinda di Demak, Provinsi Jawa Tengah, sempat menghebohkan jagat maya beberapa waktu lalu.

Editor: galih permadi
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Farid Effendi dan Titin Isnany bagian kiri didampingi keluarga dan kuasa hukum dari LBH KNR. 

Titin melanjutkan, sejak tiba di rumah tersebut, mereka tidak pernah kekurangan apapun, dan semuanya ditanggung oleh penghuni rumah tersebut.

Waktu berlalu, hingga tanggal 19 Desember 2021 keempat pemuda tersebut mulai menunjukan gelagat aneh.

Mulai dari selalu berbisik, duduk di pojok ruangan dalam kegelapan, dan tidak memperdulikan mereka.

"Bahkan makan pun tidak dibelikan. Kami mau keluar beli sendiri tapi tidak enak meminjam sepeda motor mereka," terang Titin.

Masuk hari Rabu (20/12/2021) keempat orang tersebut tidak memunculkan batang hidung mereka.

"Nah, Kamis (21/12) itu Anwar dan Rifki pulang. Di situ saya dikasih uang Rp 200 ribu, katanya buat beli susu," jelasnya.

Siang itu, Ia merasa anaknya, Ijay, menunjukan gelagat aneh. Mulai dari menghabiskan 2 tandan pisang, menyusun rapi seluruh mainannya, lalu tertidur pulas di samping sang ayah.

Titin melanjutkan, sekitar Pukul 16.50 WIB Ia terbangun sebab anak perempuannya, Keyla, rewel karena sakit.

Ketika keluar kamar, Anwar menawarkan diri untuk menggendong Keyla dan mengajaknya berbicara sambil mencari obat untuk anaknya.

Ketika hendak keluar pintu rumah, Ia melihat Serofi yang entah kapan datangnya, menaiki tangga kamar mereka dengan menggunakan jaket dan celana panjang hitam.

"Memang perasaan saya tidak enak, tapi kembali lagi perasaan itu saya tepis karena pikir biasa saja kalau mereka mau naik," ceritanya.

Namun ketika keluar dari pagar rumah, terdengar teriakan sang suami dengan kata "Apa-apaan ini? Disusul teriakan tangis dari anaknya."

Ia pun kembali berlari masuk dan mendapati kepala suaminya sudah mengeluarkan banyak darah dengan sebuah paku menancap di dahi kanan suaminya.

Sementara itu nampak Serofi yang masih memegang balok kayu dengan beberapa paku di ujungnya bersiap menyerangnya, namun berhasil Ia tendang hingga ke depan pintu.

"Saya kelahi sama Serofi itu sampai di lantai satu. Saya tidak peduli lagi dengan nyawa saya," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved