Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Slawi

SMK Bhakti Praja Adiwerna Tegal Ciptakan Sepeda Motor Listrik Scootic Lithium, Ini Penampakannya

Ide untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bisa datang dari mana saja, hal ini seperti yang dilakukan oleh siswa dan guru di SMK Bhakti Praja Adiwe

desta leila kartika
sepeda motor listrik Scootic Lithium dari barang bekas yang berhasil diciptakan oleh siswa dan guru pembimbing di SMK Bhakti Praja Adiwerna Kabupaten Tegal jurusan teknik dan bisnis sepeda motor (TBSM). Terlihat salah satu guru pembimbing sedang melakukan pengecekan setelah sebelumnya dilakukan uji coba, Rabu (9/2/2022).  

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Ide untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bisa datang dari mana saja, hal ini seperti yang dilakukan oleh siswa dan guru di SMK Bhakti Praja Adiwerna Kabupaten Tegal jurusan teknik dan bisnis sepeda motor yang berhasil membuat Scootic Lithium Innovation dari barang bekas.

Sepeda motor listrik yang belum diberikan nama resmi ini, semuanya terbuat dari bahan bekas, mulai dari kerangka body yang berasal dari sepeda listrik bekas kemudian di daur ulang.

Ban yang digunakan juga bekas, termasuk baterai lithium sebagai penggerak utama juga menggunakan bekas dari laptop dan bekas powerbank.

"Awalnya kami termotivasi ingin mengurangi polusi udara dengan menciptakan sepeda motor yang ramah lingkungan.

Kemudian melihat banyak barang bekas di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan, maka muncullah ide membuat motor listrik atau Scootic Lithium dari barang bekas tersebut.

Semua komponen bekas, tidak ada yang baru, ya saat ini kami masih dalam tahap penyempurnaan supaya lebih maksimal," ungkap Kepala kompetensi Jurusan teknik dan bisnis sepeda motor (TBSM), Wahyu Cahyo Nugroho, pada Tribunjateng.com, Rabu (9/2/2022).

Diceritakan, proses pembuatan Scootic Lithium sudah dimulai sejak tiga bulan lalu tepatnya bulan November-Januari. 

Namun untuk uji coba baru bisa dilakukan, karena menurut Wahyu terkendala cuaca yang hujan terus menerus. 

Cuaca terutama saat hujan sangat berpengaruh terutama untuk bagian baterai lithium nya yang sangat sensitif. 

Sedangkan biaya untuk semua perakitan dari awal hingga terbentuk kurang lebih Rp 3,9 juta per satu Scootic Lithium. 

"Karena motor listrik, maka isi daya menggunakan cara dicharger dan sesuai uji coba paling tidak 30 menit. Sedangkan untuk ketahanan Scootic Lithium ini saat digunakan hanya sekitar 15 menit saja.

Durasi bisa diperpanjang, tapi harus menyambungkan atau menambahkan baterai lithium lagi.

Saat ini baterai lithium yang terpasang ada dua kotak atau jika dihitung bearti 10 blok karena masing-masing berisi 5 blok," paparnya.

Adapun Scootic Lithium memiliki warna dasar merah dan hitam, bagian depan terdapat keranjang untuk membawa barang, di bagian bawah ada tempat baterai yang juga sebagai pijakan kaki, selain itu dilengkapi kaca spion, lampu belakang, dan lain-lain. 

Motor listrik ini mampu menahan beban sampai 82 kilogram dan masih dalam tahap uji coba, dalam artian jumlah tersebut bukan beban maksimal atau bisa lebih.

"Yang membuat siswa jurusan teknik dan bisnis sepeda motor (TBSM) kelas XI dan XIl dibantu guru pembimbing. Intinya setelah ini kami berusaha menyempurnakan lagi, terutama dibagian baterai dan body nya.

Kalau masalah kisaran harga jika nantinya dipasarkan, belum tahu berapa tapi ya sesuai harga pasaran saja," ujarnya.

Terpisah, Kepala Sekolah SMK Bhakti Praja Adiwerna, Erfan Suparmono, ketika dimintai tanggapan mengenai Scootic Lithium karya anak didiknya, Erfan mengakui memang masih banyak kekurangan khususnya dibagian baterai.

Mengingat bahan dasar baterai sendiri menggunakan baterai bekas laptop dan powerbank yang kemudian diatur ulang.

Bagian kerangka atau sasis juga belum rapih terutama dibagian pengelasannya.

"Ya memang masih banyak yang perlu dibenahi dan disempurnakan, maka insyaallah kedepan kami akan terus memperbaiki dengan menggandeng beberapa mitra sesuai kompetensinya," ungkap Erfan.

Ditanya mengenai kendala, Erfan mengatakan masih banyak ditemukan terutama masalah pembiayaan atau pendanaan yang belum ada.

Erfan pun menambahkan jika bahan baku semua dari barang bekas, seperti baterai bekas laptop, besi yang ada di pasaran atau sekitar wilayah Adiwerna yang bisa dimanfaatkan, dan lain-lain. 

"Harapannya, perusahaan-perusahaan berkenan membantu memasarkan maupun mengembangkan produk Scootic Lithium ini dan kemudian bermitra.

Sedangkan yang membedakan Scootic Lithium buatan kami dengan lainnya, ya dari bahan baku bekasnnya itu yang kami manfaatkan menjadi berguna," terangnya. 

Ikut menguji coba motor listrik buatan siswa SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Xll Provinsi Jateng, Sulikin, mengatakan jika secara produk sudah cukup bagus tapi memang perlu penyempurnaan di beberapa bagian.

Selain penyempurnaan, menurut Sulikin pihak sekolah juga membutuhkan kerja sama dengan perusahaan terkait yang bisa mengakomodir.

"Kami sangat mengapresiasi karya yang berhasil diciptakan oleh siswa di SMK Bhakti Praja Adiwerna ini. Masalah kedepan ada kemungkinan diproduksi massal atau tidak, kepala sekolah diharapkan bisa menjalin MoU dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja (Dudika), sehingga jika dipromosikan mungkin bisa menjadi produk massal yang cukup bagus," tutup Sulikin. (dta)

Baca juga: Video Gubernur Ganjar Temui Warga Desa Wadas Purworejo Minta Jaga Kerukunan

Baca juga: Ketua Persit Cabang Kodim 0710 Pekalongan Berikan Bantuan untuk Lansia

Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Live Streaming AC Milan Vs Lazio Perempat Final Coppa Italia

Baca juga: Prediksi Chelsea Vs Al Hilal Semifinal Piala Dunia Klub, Susunan Pemain dan Link Live Streaming

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved