Konflik Wadas
Cari Jalan Keluar Konflik Wadas, Ganjar akan Temui Warga Kontra Tambang dan Datangkan Para Ahli
Menurutnya, pertemuan dengan kelompok yang kontra bersama para ahli menjadi penting untuk membantu menjelaskan kepada warga
TRIBUNJATENG.COM - Konflik di desa Wadas, Purworejo belum menemukan titik temu.
Warga yang menolak penambangan batu andesit di wilayah mereka tetap kekeh pada pendiriannya.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo akan menggelar pertemuan dengan warga yang kontra terhadap penambangan batu andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Pertemuan tersebut dinilai penting karena para ahli dapat menjelaskan terkait kondisi geologis hingga dampak pembangunan di Desa Wadas.
Baca juga: Maling di Semarang Ceburkan Diri ke Sungai Lalu Pura-Pura Pingsan, Ini Reaksinya saat Dikasi Minum
Baca juga: Anang Hermansyah Klarifikaksi Setelah Bappebti Larang Token Asix Diperdagangkan: Lagi Proses Izin
Diharapkan, pertemuan dengan warga Desa Wadas dapat menghasilkan kesepakatan.
"Ada juga pertimbangan terhadap kawan-kawan yang belum setuju. Kemarin, ada isunya soal quarry, potensi lingkungan yang akan rusak, kondisi geologis yang ada di sana, saya kira butuh ruang untuk menjelaskan."
"Sehingga, para ahli akan bisa diberikan ruang dan waktu untuk bisa menjelaskan kepada mereka," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (11/2/2022).
Menurutnya, pertemuan dengan kelompok yang kontra bersama para ahli menjadi penting untuk membantu menjelaskan kepada warga.
"Maka pertemuan dengan kelompok yang kontra menjadi penting."
"Saya sampaikan ke Pak Mahfud ada banyak orang siap yang membantu memfasilitasi, mendampingi kelompok yang belum menerima," jelas Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar menambahkan, kegiatan pertemuan dengan warga Wadas yang kontra sedang dipersiapkan.
"Insyaallah sedang dirumuskan, agar ini semua bisa berjalan dan membuka ruang dialog seluas-luasnya," ucapnya.
Sementara itu, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Beka Ulung Hapsara menyatakan, pertemuan di Desa Wadas nantinya merupakan tindak lanjut dari ketidakhadiran warga kontra tambang pada Januari 2022 lalu di Semarang.
Beka menjelaskan, alasan ketidakhadiran warga kontra lantaran tidak terpenuhinya syarat yang diajukan Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa).
Terdapat enam persyaratan dari Gempa Dewa.